Jakarta (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta menyebutkan, adanya peningkatan perekonomian di Jakarta pada triwulan kedua tahun 2022 seiring dengan naiknya mobilitas masyarakat akhir-akhir ini.

"Pertumbuhan ekonomi di Jakarta tersebut sejalan dengan terus meningkatnya mobilitas masyarakat yang didukung dengan adanya program percepatan vaksinasi 'booster'," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta, Onny Widjanarko di Jakarta, Senin.

Selain itu juga adanya kebijakan mudik pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) yang meningkatkan pertumbuhan terutama konsumsi rumah tangga.

Selanjutnya, kata Onny, dari sisi permintaan seperti kinerja ekspor, konsumsi rumah tangga dan investasi menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta pada triwulan II 2022.

Sedangkan dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan terutama bersumber dari lapangan usaha perdagangan, informasi dan komunikasi serta industri pengolahan.

Baca juga: BI DKI sebut inflasi Jakarta Juli 2022 masih terkendali
Ke depan, BI DKI Jakarta akan terus memonitor berbagai indikator perkembangan ekonomi baik di tingkat daerah, nasional maupun global.

"Selain itu, terus dilakukan upaya memperkuat koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta di berbagai sektor guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Onny menjelaskan, dari sisi permintaan, kinerja ekspor pada triwulan II 2022 tumbuh sebesar 10,68 persen (yoy) dengan andil sebesar 5,60 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DKI Jakarta.

"Meningkatnya kinerja ekspor, utamanya didorong oleh meningkatnya ekspor jasa yang tercermin dari peningkatan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara," katanya.

Kinerja konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2022 juga tumbuh positif sebesar 5,27 persen (yoy) dengan andil sebesar 3,12 persen terhadap PDRB DKI Jakarta. Hal itu didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat serta konsumsi yang tercermin dari peningkatan impor barang konsumsi dan konsumsi listrik rumah tangga.

Baca juga: BI DKI catat Formula E dorong pertumbuhan ekonomi Jakarta

Selanjutnya, investasi tercatat tumbuh sebesar 5,78 persen (yoy) dengan andil sebesar 2,11 persen (yoy) sejalan dengan akselerasi sektor konstruksi serta peningkatan belanja modal pemerintah dan impor barang modal.

"Namun konsumsi pemerintah mengalami kontraksi sebesar 9,58 persen (yoy) dan menjadi penahan laju pertumbuhan," katanya.

Dari sisi sektoral atau lapangan usaha, pertumbuhan pada triwulan II 2022 terutama ditopang oleh pertumbuhan pada lapangan usaha perdagangan besar dan eceran. Yaitu sebesar 8,25 persen (yoy) dengan andil sebesar 1,27 persen (yoy) terhadap PDRB DKI Jakarta.

"Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan konsumsi rumah tangga yang didorong oleh pelonggaran kapasitas pusat perbelanjaan, toko ritel dan tempat rekreasi pada PPKM level 1, serta diselenggarakannya beberapa kegiatan seperti Pekan Raya Jakarta," katanya.

Baca juga: BI DKI: Langkah TPID sebabkan Inflasi Mei 2022 di Jakarta terkendali

Selanjutnya, kata dia, lapangan usaha informasi dan komunikasi tumbuh sebesar 7,14 persen (yoy) dengan andil sebesar 0,94 persen (yoy) serta lapangan usaha industri pengolahan tumbuh sebesar 6,83 persen (yoy) dengan andil 0,78 persen (yoy).

Di samping itu, beberapa sektor lainnya juga masih mencatat pertumbuhan positif seperti lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 15,66 persen (yoy), seiring dengan akselerasi pemberian vaksin booster dan belanja fungsi kesehatan pemerintah yang meningkat.

"Serta lapangan usaha jasa lainnya sebesar 15,12 persen (yoy) seiring dengan peningkatan aktivitas pariwisata dan kegiatan olahraga berskala nasional dan internasional," katanya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022