Riau (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan memerlukan biaya 600.000 hingga 2.0000.000 dolar Amerika Serikat (AS) untuk pengeboran satu sumur minyak di kawasan Hulu Rokan, Provinsi Riau.
"Buat gambaran ya per sumur itu kurang lebih 600 ribu sampai 2 juta dolar tergantung kedalaman dari sumur-sumur tersebut," kata Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan, Jaffee A Suardin saat ditemui di sumur Rig PDSI.49.2PD550-M, Bekasap, Riau, Senin.
Dana tersebut digunakan untuk operasional pengeboran dari mulai pengadaan fasilitas dan operasional pengolahan lahan.
Tahun ini, pihaknya sudah berhasil membuat 376. Keberhasilan itu tidak terlepas dari kontribusi jajaran Pertamina Hulu Rokan hingga pemerintah dari segi pendanaan dan fasilitas.
"Ini luar biasa 'support' dari Pertamina dan pemerintah untuk investasi besar dalam menambah produksi migas," kata dia.
Jaffee A Suardin yang biasa disapa Buyung memastikan akan memaksimalkan produksi minyak dari sumur yang baru maupun yang sebelumnya telah ada.
Pihaknya juga akan menggenjot target pembuatan sumur bor yang dicanangkan bisa mencapai 500 titik pada tahun 2022.
Pengeboran itu dilakukan di sumur baru yang berlokasi di Wilayah Kelolaan Pertamina Hulu Rokan (PHR) ini mencakup tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Siak, Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Kota Pekanbaru dan Kota Dumai.
Baca juga: Pertamina Hulu Rokan produksi minyak 161.000 barel per hari
Baca juga: Pertamina Hulu Rokan tingkatkan kapasitas masyarakat lewat TJSL
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022