Jakarta (ANTARA) - Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum(SPAM) di Provinsi DKI Jakarta merupakan upaya untuk mencapai target layanan hingga 100 persen warga Ibu Kota pada 2030.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, PAM Jaya, pada Senin menggelar diskusi secara virtual yang mengangkat tema rencana pengembangan SPAM di Jakarta.

Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pelayanan air minum perpipaan tentu saja memiliki domino efek, mulai dari lingkungan serta kesehatan warga Jakarta.

"Seperti kita tahu, menurut data penelitian 2018, sekitar 45 persen wilayah Jakarta memiliki air tanah dengan kualitas kritis hingga rusak,” kata Arief.

Arief menambahkan, penyediaan akses air minum perpipaan dapat menekan eksploitasi air tanah yang berdampak pada kerusakan lingkungan, gangguan kesehatan, hingga potensi bencana lingkungan.

Arief mengatakan. 90 persen wilayah di Jakarta, terutama pada kawasan utara diprediksi akan tenggelam pada 2050 lantaran permukaan tanah semakin turun.

"Dalam waktu yang tidak lama lagi, ketika memang ini terus berlangsung, di tahun 2050 diprediksikan 90 persen dari wilayah Jakarta terutama di bagian utara, itu akan bisa tenggelam karena budaya atau kemudian penggunaan air yang tidak segera diselesaikan," ujar Arief.

Baca juga: Jaringan perpipaan air minum di Jakarta perlu dipercepat
Baca juga: PAM JAYA gandeng Kejati DKI untuk kawal transisi kontrak konsesi SPAM

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Afan Adriansyah Idris mengatakan, pihaknya telah menjalin sinergitas dengan ditandatangani nota kesepahaman antara Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta PAM Jaya.

Nota kesepahaman itu kemudian mendasari Pergub Nomor 7/2022 mengenai penugasan kepada PAM Jaya untuk melakukan percepatan peningkatan cakupan layanan air minum di Provinsi DKI Jakarta.

“Cakupan pelayanan baru sampai sekitar 64 persen, sementara target cakupan pelayanan adalah 100 persen pada 2030. Maka, program pengembangan SPAM di Provinsi DKI Jakarta sangat dibutuhkan,” ujar Afan.

Konsultan PAM Jaya Noviyan Halim memaparkan, saat ini PAM Jaya membutuhkan peningkatan cakupan layanan hingga 36 persen serta pasokan air 11.150 liter per detik untuk mencapai 100 persen cakupan pelayanan.

Noviyan menambahkan, proyek pengembangan SPAM adalah solusi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, yakni melalui SPAM Karian Serpong dengan kapasitas 3.200 liter per detik (lpd) dan SPAM Ciliwung 200 lpd.

Selanjutnya, SPAM Pesanggrahan 750 lpd, SPAM Jatiluhur I 4.000 lpd, SPAM Buaran 3 3.000 lpd dan SPAM Ir H Djuanda/Jatiluhur II 2.054 lpd.

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022