Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mendukung keinginan Badan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk Anak-anak (UNICEF) untuk segera melaksanakan program pencatatan kelahiran, karena sampai sekarang hanya empat dari 10 bayi yang lahir dicatat kelahirannya. "Tidak tercatatnya kelahiran seorang bayi akan mengakibatkan mereka rawan eksploitasi dan minimnya perlindungan hukum," kata Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia, Gianfranco Rotigliano, seusai menemui Presiden di Kantor Presiden, Kamis. Karena itu, Presiden berjanji akan ikut mengkampanyekan pencatatan kelahiran yang bersifat wajib namun gratis. Untuk program ini, UNICEF akan menyediakan dana senilai satu juta dolar AS. Dalam pertemuan tersebut, UNICEF juga membicarakan kampanye pemberantasan flu burung dengan Presiden Yudhoyono. Untuk mencegah semakin menjalarnya flu burung, maka badan PBB ini menyediakan dana kampanye empat juta dolar AS. Dalam pertemuan itu, Presiden juga menjelaskan bahwa dirinya pada tanggal 12 April akan melakukan kampanye pemberantasan polio di kota kelahirannya, Pacitan, Jawa TImur. Ketika ditanya mengenai keberhasilan empat putaran PIN tingkat nasional, Gianfranco menyebutkan cukup baik, namun ia mengatakan kelanjutan program ini akan ditentukan oleh tingkat keberhasilan PIN putaran kelima yang akan dibuka Presiden di Pacitan. (*)

Copyright © ANTARA 2006