Jimbaran (ANTARA News) - Ketua DPR Agung Laksono menyayangkan sikap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak mengundang seluruh pimpinan partai politik (parpol) dan pimpinan fraksi, dalam pertemuan informal di Wisma Negara, Jakarta, Rabu (22/3). "Saya kira kalau Presiden memang ingin menyampaikan sesuatu sebaiknya harus diundang semua. Soal diterima atau tidak, itu kan urusan masing-masing," kata Agung Laksono, kepada pers, usai membuka Pertemuan pertama Ad Hoc AIPO, di Jimbaran, Bali, Kamis. Hal tersebut dikemukakan ketika menanggapi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang kemarin menggelar pertemuan informal dengan sejumlah parpol dan pimpinan fraksi, kecuali PDI Perjuangan. Para pimpinan parpol dan fraksi yang hadir antara lain Fraksi PKB, Fraksi PKS, Fraksi Golkar, Fraksi Partai Demokrat, Fraksi PBR, Fraksi PBB, serta Fraksi PPP. Agung menilai kalau komunikasi antara eksekutif dan yudikatif boleh-boleh saja dan dirinya percaya bahwa parpol sudah cukup matang dan dewasa sehingga tidak ada alasan untuk tidak dipanggil. Ia mengatakan dari hasil pertemuan itu sebenarnya belum tentu juga apa yang dibicarakan disetujui semua oleh para pimpinan parpol atau fraksi. "Dalam kerangka komunikasi dan silaturahmi antara Presiden dan Legislatif boleh-boleh saja dan itu tidak ada yang dilanggar," tegasnya. Ketika ditanya apakah karena PDIP merupakan partai oposisi, sehingga tidak diundang dalam pertemuan informal tersebut, Agung secara diplomatis mengemukakan kalau memang PDIP tidak diundang saya kira itu kewenangan Presiden sebagai pengundang. "Namun saya kira kalau memang ingin menyampaikan sesuatu, sebaiknya harus semua diundang ," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2006