Saya sangat menyambut baik, semakin banyak yang membantu BKKBN dalam penuntasan masalah stunting ini.

Jakarta (ANTARA) - Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri menyambut baik banyaknya kalangan dan institusi yang mendukung Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatasi stunting di Tanah Air.

"Saya sangat menyambut baik, semakin banyak yang membantu BKKBN dalam penuntasan masalah stunting ini," kata Megawati saat menjadi pembicara kunci kick off kolaborasi penurunan stunting dan peluncuran buku ‘Resep Makanan Baduta dan Ibu Hamil untuk Generasi Emas Indonesia’, di Jakarta, Senin.

Acara yang digelar oleh BKKBN itu dihadiri Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, Mensos Tri Rismaharini, Kepala BPIP Yudian Wahyudi, Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Dr Laksana Tri Handoko, dan Kepala Pusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana.

Oleh karena itu, Megawati mendorong agar perempuan Indonesia memberi yang terbaik untuk keluarga termasuk dalam hal pemenuhan gizi untuk penurunan stunting.

Saat menjadi pembicara kunci, Megawati mengatakan, perempuan zaman perjuangan sangat gigih, namun saat ini ada kesan perempuan masa kini melempem, kurang memperjuangkan bagaimana posisi perempuan di Indonesia.

"Ibu-ibu harus punya manajemen rumah tangga untuk memasak. Kelewatan kalau nggak bisa memasak," kata Megawati dalam siaran persnya.

Megawati bicara dan memotivasi para peserta luring dan daring yang hadir, agar memberi gizi yang terbaik bagi setiap keluarga.

Bahkan, Megawati memaparkan bagaimana cara-cara memasak termasuk sayuran yang baik. Dia juga banyak mendapat pelajaran memasak yang baik dari sang ibu, Fatmawati.

"Maaf kepada bapak-bapak. Ini saya mau menjelaskan apa yang ada di dalam buku," kata Megawati sambil tersenyum.

Jenderal TNI Andika Perkasa bersama ratusan yang hadir serius mendengarkan paparan Megawati.

Wanita kelahiran Yogyakarta itu mengatakan yang paling penting dari kesuksesan peluncuran buku ini dengan memberi contoh nyata, termasuk dengan turun ke bawah. Memberi contoh ke masyarakat secara langsung. Bahkan mau turun ke pasar untuk melihat langsung yang ada di situ.

Dia memotivasi pentingnya memasak, bahkan sewaktu muda Megawati mengaku dia diberi doktrin oleh Ibu Fatmawati.

"Suatu saat akan ada manusia kecil di badan kita. Jadi harus bisa mengatur makanan apa yang baik untuk diri sendiri. Insya Allah kemungkinan untuk stunting bisa dihindari. Dan anak hingga umur dua tahun perlu makanan berkualitas dengan gizi, protein," ujarnya pula.

Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi ini mengatakan di Indonesia penuh dengan aneka tumbuhan yang bisa dimanfaatkan menjadi makanan.

"Rahasia memasak sudah saya berikan. Semoga ada manfaatnya, semoga bisa jadi pengetahuan. Semoga siap jadi calon ibu dan mental seorang Ibu diperkuat," katanya lagi.
Baca juga: BKKBN: Kolaborasi TNI/Polri beri dampak signifikan turunkan stunting
Baca juga: Menkes: Pemerintah intervensi stunting ke ibu dan balita

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, BKKBN berkolaborasi dengan berbagai sektor dan institusi termasuk TNI/Polri dalam upaya penurunan stunting.

"Peran TNI/Polri dan tokoh masyarakat berperan sentral. BKKBN berkolaborasi dengan TNI/Polri sangat strategis dalam rangka percepatan penurunan stunting," ujar Hasto.

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan TNI menyiapkan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) TNI di seluruh Indonesia untuk mendukung penurunan stunting.

"Bakti sosial TNI sebagian besar akan dialihkan untuk mendukung penurunan stunting ini," katanya pula.

Kepala Pusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana yang mewakili Kapolri mengatakan Polri menyampaikan komitmen mendukung optimal kolaborasi demi anak negeri mewujudkan anak unggul Indonesia maju.

Di antaranya, dengan melakukan pendataan keluarga potensi stunting di lingkungan Polri serta melakukan promosi edukasi cegah stunting.

"Polri berharap kolaborasi ini ditingkatkan lebih intens dalam mendukung program pemerintah. Awareness diperlukan dengan mengajak seluruh pihak yang berpengaruh dalam masyarakat untuk melakukan sosialisasi advokasi cegah stunting," ujar Asep.
Baca juga: BKKBN minta Kagama Kedokteran Riau dorong turunkan prevalensi stunting
Baca juga: Megawati jadi pembicara kunci "kick off" percepatan penurunan stunting

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022