Pemecahan rekor MURI tersebut menjadi salah satu bentuk implementasi mahasiswa baru dalam menerapkan nilai-nilai kearifan budaya lokal asli BengkuluKota Bengkulu (ANTARA) - Universitas Bengkulu (Unib) berhasil mencetak rekor Musrum Rekor Dunia-Indonesia (MURI) melalui penggunaan "Kbek Palak" atau ikat kepala khas Bengkulu terbanyak, yaitu 4.318 mahasiswa baru dalam rangkaian Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2022/2023..
Rektor Unib Dr Retno Agustina Ekaputri di Kota Bengkulu, Senin, mengatakan bahwa pemecahan rekor MURI tersebut merupakan prestasi pertama mahasiswa baru di universitas tersebut.
"Saya harapkan para mahasiswa di Universitas Bengkulu dapat terus mengukir prestasi dan membanggakan nama kampus," katanya.
Ia menjelaskan bahwa pemecahan rekor MURI tersebut menjadi salah satu bentuk implementasi mahasiswa baru dalam menerapkan nilai-nilai kearifan budaya lokal asli Bengkulu.
Melalui pemecahan rekor MUI tersebut, dirinya berharap agar mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran di Unib tidak mempersoalkan untuk mencari nilai yang baik.
Baca juga: Kemendikbud pugar rumah Bung Karno akhir Agustus
Baca juga: Bengkulu kenang Chairil Anwar
Sebab, kata Retno Agustina Ekaputri , dalam memperoleh indeks prestasi kumulatif (IPK) tinggi harus disertai dengan penguasaan nilai-nilai norma kehidupan dan penguasaan "softskill" untuk bekal mahasiswa baru untuk siap terjun ke dunia kerja.
Sementara itu, Wakil Ketua Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Unib, Yarjohan menyebutkan, pemakaian "Kbek Palak" motif Silur Padi dilakukan secara serentak oleh 4.318 mahasiswa baru di stadion Unib.
"Sehingga kegiatan tersebut dilaksanakan dengan pemakaian Kbek Palak secara serentak oleh mahasiswa baru," katanya.
Baca juga: Retno Agustina perempuan pertama rektor Universitas Bengkulu
Baca juga: Menteri Sandiaga resmikan pergelaran seni dan budaya Tabut Bengkulu
Baca juga: Rektor Unib sebut pembekuan BEM Fakultas Hukum sudah dicabut
Baca juga: UNIB selesaikan tugas dari Kemendes PDTT tulis 20 buku
Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022