Jakarta (ANTARA) - PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (WanaArtha Life) menghormati seluruh proses hukum yang dilakukan oleh tim penyidik Bareskrim Polri yang menetapkan tersangka kasus dugaan tindak pidana penggelapan di perusahaan ini.
“WanaArtha Life sangat menjunjung tinggi hukum yang berlaku, menghormati sistem peradilan dan sistem hukum, sehingga mengedepankan asas praduga tak bersalah kepada para tersangka,” kata Presiden Direktur WanaArtha Life Adi Yulistianto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Sebelumnya, penyidik Subdit V Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan pemalsuan data pemegang polis asuransi PT WanaArtha Life.
Adapun ketujuh tersangka tersebut adalah MA, TK, YM, YY, DH, EL, dan RE. Pihak kepolisian tidak merinci peran dan status para tersangka, termasuk apakah dilakukan penahanan terhadap tersangka atau tidak.
Baca juga: Mantan petinggi WanaArtha jadi tersangka penipuan asuransi
Adi menyebut, sebelum penetapan tersangka ini, pihaknya jauh lebih dulu memberhentikan YY dan DH dari jabatan mereka sebagai direktur.
“Jadi, pencopotan YY dan DH tak ada hubungan dengan penetapan tersangka ini. Kami tidak tahu kalau ada penetapan ini. Sehari setelah diumumkan kami baru mengetahuinya,” kata Adi.
Adi menjelaskan penanganan kasus ini sangat berdampak kepada WanaArtha secara langsung dan tidak langsung. Salah satunya, upaya para pemegang saham untuk menyehatkan keuangan perusahaan jadi kacau. Sebab, mereka harus memikirkan proses penegakan hukum di Kepolisian.
Baca juga: Bareskrim tetapkan tujuh tersangka kasus penipuan WanaArtha Life
“Dampak langsungnya citra dan nama baik perusahaan menjadi buruk. Dan banyak pertanyaan dari pemegang polisi terkait kewajiban pembayaran hak mereka,” kata Adi.
Adi menegaskan, pihaknya tetap berkomitmen menjalankan kewajibannya kepada para pemegang polis. Dia meminta para nasabah agar tetap tenang dan tak takut soal pembayaran. Terlebih, kata dia, pihaknya juga telah melakukan restrukturisasi.
“Restrukturisasi dan reorganisasi supaya WanaArtha Life dapat melayani pemegang polis dengan lebih baik lagi,” ucap Adi.
Baca juga: Penyidik Polri periksa direksi WanaArtha Life terkait kasus penipuan
Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022