Painan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat mengalokasikan Rp6 miliar untuk menunjang proses belajar mengajar sekolah berasrama di SMPN 7 Kecamatan Sutera.

Bupati Rusma Yul Anwar menyampaikan estimasi besaran anggaran itu sudah termasuk biaya kebutuhan siswa selama satu sebagai stimulan, agar benar-benar mampu mencetak generasi sumber daya manusia yang berdaya saing.

"Ini sesuai dengan misi ke-V bupati-wakil bupati mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, kreatif dan berdaya saing," ungkap bupati di Painan Sabtu, (6/8).

Baca juga: Lanud: SMA Pradita Dirgantara sekolah berasrama taraf internasional

Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan menetapkan SMPN 7 Kecamatan Sutera menjadi sekolah berasrama dan sekolah unggul, sehingga lahir generasi berdaya saing nasional, bahkan internasional.

Bupati melanjutkan, sekolah tersebut merupakan percontohan sekolah unggul tingkat pertama, karena mewujudkan generasi yang berdaya saing tak bisa lepas dari tersedianya pendidikan yang berkualitas.

Baca juga: KPPPA dan Kemenag teken MoU cegah kekerasan di sekolah berasrama

Hal itu sejalan dengan visi-misi daerah lima tahun ke depan yang menitikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Masyarakat tidak hanya sebagai subjek dari pembangunan, tapi sekaligus menjadi objek.

Putera-puteri daerah mesti disiapkan sejak dini sebagai pelanjut estafet kepemimpinan dan pelaksana pembangunan, sehingga mereka perlu menguasai keilmuan yang sesuai kebutuhan zamannya nanti.

"Jadi, tujuan berdirinya SMP berasrama ini adalah kualitas yang dimulai dari pendidikan dan pada akhirnya melahirkan sumber daya manusia yang mumpuni," tutur bupati.

Baca juga: Peningkatan COVID-19 di Padang berawal dari klaster sekolah berasrama

Menurut bupati tanpa ketersediaan sumber daya manusia yang handal mustahil Pesisir Selatan untuk dapat setara dengan daerah lain di negara ini, bahkan dikhawatirkan bisa jadi pekerja di tanah sendiri.

Karena itu bupati berharap dukungan dari semua pihak, khususnya masyarakat sekitar, sehingga keberadaannya sebagai sekolah unggul mampu melahirkan sumber daya manusia yang sesuai harapan.

Baca juga: Anggaran pembangunan SMKN 74 berasrama ditunda hingga pengajuan 2021

Secara terpisah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Salim Muhaimin menyampaikan untuk tahun pertama ini SMPN 7 memiliki 60 orang siswa dari seluruh kecamatan di Pesisir Selatan.

Mereka merupakan siswa terbaik dari 300 orang lebih yang mengikuti tes. "Peminat sekolah ini banyak, karena memang telah disiapkan sebagai sekolah unggul," ujar Salim.

Baca juga: Bappenas: dua SMA Papua percontohan sekolah berasrama terintegrasi

Pemerintah kabupaten secara bertahap terus melengkapi sarana dan prasarana sekolah antara lain penyiapan gedung asrama buat siswa, penyediaan lapangan olahraga dan pengadaan komputer.

Di sekolah seluruh siswa bakal dibimbing menggali dan mengembangkan potensi sesuai minat bakatnya, karena di kurikulum merdeka belajar tidak ada paksaan pada siswa harus menguasai pelajaran tertentu.

Baca juga: Sekolah berasrama berpotensi bentuk karakter unggul

Selain itu, juga dilatih untuk menyelesaikan persoalan sendiri agar terbiasa mandiri dan mampu menghadapi masalah sejak dini. Dengan demikian diharapkan lahir generasi yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

"Tentu kita harapkan mereka kelak mampu menghadapi segala tantangan dan menjadi pelanjut pembangunan daerah sesuai zamannya," harap mantan kepala SMA 3 Painan itu.

Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022