Pengalaman pribadi kita yang membuat kita semangat, melihat keluarga kita, teman-teman kita, yang juga kena masalah karena pandemi

Bandung (ANTARA) - PT Bio Farma meluncurkan buku yang berisi cerita tentang proses mendapatkan vaksin COVID-19 berjudul "Kontribusi Untuk Negeri Di Masa Pandemi".

Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan buku tersebut bisa menjadi pelajaran, khususnya bagi para insan perusahaan Bio Farma, untuk bisa berkolaborasi guna menghadirkan sebuah solusi.

"Ini dibantu mas Yuswohady (penyunting), dan semua BOD (direksi) membantu produksi buku ini, jadi buku ini berkolaborasi dari BOD sampai karyawan lainnya," kata Honesti di Kantor PT Bio Farma, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

Buku setebal 210 halaman itu menceritakan tentang proses dan tantangan dalam mendatangkan vaksin ke Tanah Air hingga proses distribusinya ke seluruh daerah di Indonesia yang tidak mudah.

Selain itu, buku tersebut juga menjawab mengapa PT Bio Farma bisa bekerja sama dengan produsen vaksin asal China yakni Sinovac. Menurut Honesti, buku itu disusun selama empat bulan.

Baca juga: Erick Thohir: Vaksin COVID-19 BUMN buatan Bio Farma hampir rampung

Kemudian selain soal urusan perusahaan, buku itu juga menceritakan tentang pengalaman pribadi masing-masing tokoh yang ada di dalam buku tersebut terkait dorongan untuk bisa menghadirkan vaksin COVID-19 di Indonesia.

"Pengalaman pribadi kita yang membuat kita semangat, melihat keluarga kita, teman-teman kita, yang juga kena masalah karena pandemi," katanya.

Adapun buku tersebut diluncurkan untuk menyambut Hari Jadi Ke-132 PT Bio Farma. Menurutnya buku tersebut tidak dijual secara umum, tetapi bisa diakses bagi masyarakat yang ingin membacanya.

"Ini nggak ada di perkuliahan, ini semua masalah pembelajaran kehidupan, bagaimana kita bisa mengatasi bersama, supaya memberikan pelajaran yang luar biasa. Tidak hanya (pembelajaran) fisik, tapi spiritual juga banyak yang bisa kita petik," kata Honesti.

Baca juga: Bio Farma berupaya Indonesia punya vaksin sendiri di hari kemerdekaan

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022