Tiga indikator parlemen modern: transparansi, penggunaan teknologi informasi, dan representasi perjuangkan aspirasi masyarakat.
Lombok, NTB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar mengatakan lembaganya memperkuat dukungan teknologi informasi, khususnya dalam mendukung kinerja DPR dalam mewujudkan parlemen modern.
"Ada tiga indikator parlemen modern, yaitu transparansi, penggunaan teknologi informasi, dan representasi perjuangkan aspirasi masyarakat," kata Indra Iskandar dalam diskusi Forum Kolaborasi Media dan Parlemen di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat.
Indra mengemukakan bahwa penggunaan teknologi informasi sangat penting bagi DPR untuk membuka akses masyarakat memperoleh informasi terkait dengan kegiatan parlemen.
Menurut dia, teknologi informasi menjadi sarana bagi masyarakat untuk dapat akses berbagai keputusan yang dihasilkan DPR, misalnya setiap rapat alat kelengkapan dewan (AKD) dan rapat paripurna, hasilnya bisa langsung diakses masyarakat.
"Kami ingin apa pun hasil rapat AKD bisa langsung diakses publik, termasuk masyarakat di daerah pemilihan (dapil) dapat mengetahui apakah wakilnya mengutamakan kepentingan daerah," ujarnya.
Indra mengakui selama ini ada kesan kinerja DPR tidak transparan, misalnya dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan RUU Cipta Kerja.
Dengan terwujudnya parlemen modern yang pemanfaatan teknologi informasi, dia berharap kesan publik terhadap kinerja parlemen yang tertutup tidak ada lagi.
Untuk mewujudkan parlemen modern tersebut, Indra memandang perlu media mendukung DPR dalam menyebarluaskan informasi kepada publik.
Baca juga: DPR ajak media berperan wujudkan parlemen modern
Baca juga: BK DPR tekankan kolaboasi dapat tingkatkan kinerja
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022