"Kereta tersebut memang dirancang dengan menyesuaikan kondisi iklim dan geologis Pulau Jawa," kata Wakil Duta Besar RI di Beijing Dino R Kusnadi saat ditemui usai mengikuti acara peluncuran rangkaian kereta cepat listrik (EMU) di Beijing, Jumat.
Warna merah dan abu-abu yang menjadi ciri khas kereta cepat generasi Fuxing memang tidak bisa lepas dari warna bodi kereta cepat Jakarta-Bandung.
Namun, motif komodo, batik, dan Candi Borobudur sangat kental nuansa keindonesiaannya, kata Dino.
Kereta yang mampu melaju dengan kecepatan maksimum 350 kilometer per jam itu merupakan hasil rancang bangun CRRC Qingdao Sifang Co Ltd.
Fuxing merupakan generasi kereta cepat China yang dikembangkan secara mandiri di dalam negeri dengan 100 persen kandungan lokal.
Menurut Dino, 11 rangkaian EMU ditambah satu rangkaian kereta inspeksi segera dikirim secara bertahap dari Qingdao, Provinsi Shandong, menuju depo kereta cepat di Bandung.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan salah satu bentuk kerja sama strategis dalam kerangka Poros Maritim Global Indonesia dan Prakarsa Sabuk Jalan (BRI) China.
"Bagi Tiongkok, ini adalah proyek pertama kereta cepat yang mengadopsi penuh sistem dan teknologi Tiongkok yang dikirim ke luar negeri. Indonesia sendiri nantinya akan menjadi negara pertama yang memiliki moda transportasi kereta cepat di Asia Tenggara," kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.
Kereta tersebut dijadwalkan akan mulai beroperasi pada Juni 2023 dengan waktu tempuh Jakarta-Bandung yang biasanya tiga jam akan dipersingkat menjadi 40 menit saja.
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan jalani tes dinamis November
Baca juga: Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung mulai dikirim dari China
Baca juga: KAI berkomitmen tuntaskan proyek kereta cepat dengan PMN Rp4,1 triliun
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022