"Kami terjebak dalam kestabilan yang mengerikan ini," kata spesialis penyakit menular dari Pro Health Care sekaligus instruktur keperawatan pengobatan di Universitas Columbia Daniel Griffin di New York.
Jumlah kematian akibat COVID-19 itu serupa dengan angka kematian akibat influenza yang biasanya dilaporkan selama musim puncak, sebut laporan itu mengutip seorang epidemiolog di Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health David Dowdy.
Musim flu yang buruk di AS dapat menyebabkan lebih dari 50.000 kematian. Dalam periode setahun, jumlah kematian akibat COVID-19 akan empat kali lebih banyak dibandingkan dengan angka kematian akibat flu, ujar Dowdy.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022