Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan sektor pertanian telah menjadi andalan pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia selama tiga tahun sejak masa pandemi COVID-19 untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
"Kita ingat bahwa semua negara mengalami trubulensi yang sama. pandemi merebak ke seluruh dunia. perubahan cuaca atau climate change membuat cuaca berubah. Belum lagi kita menghadapi geopolitik perang Rusia dan Ukraina. Namun pertanian Indonesia selalu hadir dan menjadi bantalan ekonomi," kata Mentan dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
Menteri Syahrul mengatakan bahwa sektor pertanian selama tiga tahun terakhir merupakan bantalan ekonomi yang tumbuh positif di saat sektor lainya mengalami pelambatan.
Baca juga: Mentan tegaskan RI sudah tak impor jagung kecuali untuk industri
Menurut dia, hal itu terjadi karena pertanian adalah pilihan pasti dalam memperkuat ekonomi.
Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini merilis pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II tahun 2022 tumbuh 5,44 persen. Tiga sektor yang berkontribusi tertinggi salah satunya pertanian.
Ini terlihat dari besaran distribusi dan andil pertanian yang mencapai 12,98 persen atau tumbuh sebesar 1,37 persen. Tercatat faktor tumbuhnya Nilai Tukar Pertani (NTP) yang mencapai 3,20 persen berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat.
Mentan mengatakan Indonesia juga termasuk negara yang dinilai sangat kecil mengalami kemungkinannya resesi karena dengan potensi resesi hanya 3 persen. Angka asumsi kemungkinan tersebut jauh jika dibandingkan dengan Srilanka yang berpeluang resesi sebesar 85 persen atau Selandia Baru 33 persen.
"Saya melihat inflasi di sejumlah negara terus mengalami kenaikan. Di Uni Eropa mencapai 9,6 persen, Amerika 9,1 persen, Inggris, 8,2 persen, Korea 6,1 persen. Tapi di Indonesia, alhamdulillah masih terjaga di angka 4,4 persen," katanya.
Baca juga: ID FOOD revitalisasi pabrik gula, dongkrak produksi gula nasional
Mentan menyebut salah satu faktornya adalah konsistensi dalam menyediakan pangan yang cukup. Sebagai catatan, produksi beras nasional pada tahun 2019 mencapai 31,31 juta ton, meningkat di tahun 2020 menjadi 31,36 juta ton dan di tahun 2021 sebesar 31,33 juta ton.
Di sisi lain, ekspor pertanian dari tahun ke tahun juga mengalami kenaikan yang diikuti kenaikan NTP maupun NTUP.
Mentan mengatakan, sektor pertanian merupakan aspek penting dalam menunjang kehidupan manusia, karena di Indonesia 270 juta jiwa yang membutuhkan makanan setiap harinya, dan Pertanian adalah penjaga dari semua pintunya ekonomi Indonesia.
"Kita terus dorong penguatan sektor pertanian karena pangan tidak boleh berhenti. arahan Presiden meminta penguatan produksi pangan nasional, dan itu kita terus lakukan,” tegasnya.
Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,44 persen pada kuartal II-2022 di tengah inflasi global dan ancaman resesi. Indikator ini menandakan tren pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut dan semakin menguat
"Tren pertumbuhan ekonomi tahunan meningkat secara konsisten. Kalau kita lihat polanya dari kuartal III-2021 hingga kuartal II-2022 terus mengalami pertumbuhan," katanya.
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022