Jakarta (ANTARA News) - PT Medco Energy Internasional Tbk (MedcoEnergi) berhasil memenangkan tender Pemerintah Oman dengan diwakili Petroleum Development Oman (PDO) untuk mengelola 18 sumur minyak di Oman Selatan setelah melalui seleksi yang ketat. Penandatanganan kerjasama ini dilakukan oleh Managing Director Petroleum Development Oman (PDO) John Malcolm dan Hilmi Panigoro, CEO MedcoEnergi di Oil Centre Muscat Oman, 20 Maret lalu, kata Hilmi di Jakarta, Rabu. "Medco merupakan perusahaan pertama yang dipercaya PDO untuk mengelola dan meningkatkan produksi sumur minyak yang telah ada," katanya. Ke-18 sumur minyak yang berada di Nimr-Karim Oman Selatan tersebut, saat ini mampu menghasilkan sekitar 18000 barrel per hari. Diharapkan Medco dapat meningkatkan produksi minimal sampai dengan 36.000 barrel per hari atau sekitar dua kali lipat produksi saat ini. Dari kontrak ini Medco akan memperoleh keuntungan empat persen dari nilai gross dalam 10 tahun jangka waktu kontrak. Menurut Hilmi, penandatangan kontrak kerjasama itu disaksikan Sekretaris Jenderal Kementerian Ekonomi Oman,. Mohammed bin Nasser al-Khasibi dan Utusan Khusus Indonesia untuk Timur Tengah, Dr. Alwi Shihab. Dalam kesempatan tersebut Dr. Alwi Shihab menyatakan bahwa kontrak kerjasama Medco ini merupakan poin penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia dan Timur Tengah. Keberhasilan Medco juga disikapi positif negara-negara Timur Tengah lainnya. Saat ini pihak Oman telah menyarankan perusahaan minyak Lebanon bekerjasama dengan Medco dalam mengelola eksplorasi dan pengembangan produksi minyak dan gas di daerah Yaman, kata Hilmi. Sementara itu, pendiri MedcoEnergi Arifin Panigoro menyayangkan tidak adanya kantor perwakilan Indonesia di Oman. Hal ini membuat pihaknya agak kesulitan memproses hal-hal yang seharusnya lebih mudah bila Indonesia mempunyai kantor perwakilan. Saat ini Kedutaan Indonesia untuk Oman diwakili oleh Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi, dan kunjungan ke Oman hanya dilakukan sekitar tiga bulan sekali. Padahal, saat ini terdapat sekitar 15 ribu orang Indonesia yang bekerja di Oman. Hal ini diakui Minister Counsellor KBRI Saudi, Mohammad Fauzi Eko Nugroho. Fauzi menyatakan, saat ini sedang dilakukan persiapan untuk mendirikan kantor perwakilan Indonesia di Oman. Sementara itu, nilai ekspor Indonesia ke Oman saat ini berkisar USD 12 juta, dan ada kecenderungan meningkat. Produk yang diekspor ke Oman antara lain kayu, furniture, garmen dan elektronik. Sedangkan produk yang diimpor Indonesia dari Oman adalah petrokimia.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006