Jakarta (ANTARA) - PT Astra Otoparts Tbk melakukan strategi multisourcing atau menggaet lebih dari satu produsen chip semikonduktor di pasar global di tengah kelangkaan salah satu komponen penting dalam produksi kendaraan tersebut.
Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya mengatakan, krisis chip semikonduktor yang terjadi di global disebabkan oleh bergejolaknya negara-negara yang merupakan produsen chip semikonduktor tersebut seperti Ukraina, China, dan Taiwan.
"Kita mencoba mencari multisourcing dari semua area yang bisa kita dapatkan chip tersebut. So far so good, kita bisa support target produksi kami," ujar Wanny saat jumpa pers secara daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Kendati demikian, lanjut Wanny, pemenuhan kebutuhan chip semikonduktor sendiri tetap akan mengacu pada rencana produksi Original Equipment for Manufacture (OEM) perseroan.
"Kita cari dari multisourcing semaksimal mungkin supaya pengiriman impor atau logistiknya sudah diantisipasi secara baik. Mudah-mudahan sih kita expect semester dua kondisi akan membaik. China juga sudah mulai buka lockdown-nya, mustinya suplai dari mereka akan lancar," kata Wanny.
Kelangkaan pasokan chip semikonduktor akibat pandemi memberi dampak besar pada berbagai industri secara global, termasuk pada industri otomotif. Akibat kelangkaan komponen tersebut, proses produksi mobil atau motor tidak bisa optimal.
Dikutip dari laman astra-honda.com, chip semikonduktor merupakan bahan utama untuk membuat Integrated Circuit (IC) dan terbuat dari gallium arsenide, germanium, silicon dan lainnya. IC sendiri adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari gabungan ratusan, ribuan bahkan jutaan komponen elektronik (seperti transistor, dioda, resistor dan kapasitor yang diintegrasikan menjadi suatu rangkaian elektronika dalam sebuah kemasan kecil.
Chip semikonduktor bersifat sebagai isolator listrik atau tidak dapat dilalui arus listrik. Namun pada temperatur, arus listrik, atau dalam keadaan tertentu, semikonduktor dapat juga berfungsi sebagai konduktor atau dapat dilalui arus listrik, misal sebagai penguat arus, penguat tegangan dan penguat daya.
Pada paruh pertama 2022, Astra Otoparts meraih laba bersih Rp432,49 miliar, naik 61,79 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp267,06 miliar.
Laba emiten berkode saham AUTO itu membukukan pendapatan Rp8,58 triliun, meningkat 19,99 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp7,15 triliun.
Jumlah aset perseroan juga meningkat menjadi Rp17,56 triliun pada akhir semester I 2022 dibandingkan posisi akhir 2021 Rp16,94 triliun pada 31 Desember 2021 .
Baca juga: AS siap bersaing dengan China dalam pembuatan "chip"
Baca juga: Sektor semikonduktor Malaysia berupaya penuhi permintaan global
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022