Jakarta (ANTARA) - Aktris Ayu Dyah Pasha mengaku film "Kamu Tidak Sendiri" membuatnya lebih menyadari tentang bahaya inner child yang terluka, yang sangat berdampak pada kehidupan anak saat dia memasuki usia dewasa.
Inner child merupakan sekumpulan peristiwa baik atau buruk yang terjadi di masa kecil. Peristiwa tersebut akan membentuk respon, sifat, dan sikap seseorang saat tumbuh dewasa.
"Sebagai orang tua saya merasa dapat sekali pesannya bahwa ya hati-hati dengan inner child dari anak kita sendiri. Kita enggak tahu apa yang terjadi pada anak kita sehingga dia tumbuh menjadi orang dewasa yang antisosial, ya mungkin karena masa kecilnya menurut dia pahit," kata Ayu Dyah Pasha usai special screening di CGV Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (4/8) malam.
Baca juga: Film thriller "Kamu Tidak Sendiri" tayang 25 Agustus
Oleh karena itu, menurut Ayu, orang tua harus bisa memberikan perhatian penuh terhadap anak agar memahami apa yang terjadi pada mereka.
"Sebagai orang tua kita patut memahami apa yang sebetulnya terjadi pada anak kita, sebelum kehilangan dia," ujar Ayu.
Pada film "Kamu Tidak Sendiri", diketahui Ayu berperan sebagai ibunda Mira yang diperankan oleh Adinia Wirasti. Saat kecil, Mira ternyata punya pengalaman pahit dengan orang tuanya sehingga dia tumbuh menjadi orang dewasa yang kurang bergaul dengan orang-orang sekitarnya, termasuk ibunya sendiri.
"Ibunya pun selama ini enggak pernah menyadari bahwa dia sebenarnya sudah kehilangan anaknya," imbuh Ayu.
Disutradarai oleh Arwin T Wardhana, "Kamu Tidak Sendiri" menceritakan Mira (Adinia Wirasti) yang terjebak di dalam lift bersama pengagum rahasianya, Mika (Ganindra Bimo) saat gempa yang sangat dahsyat melanda kota. Saat terjebak di lift, Mira memikirkan kembali arti hidup dan hubungannya dengan sesama manusia.
Hal yang unik dari film tersebut adalah hampir sepanjang durasinya dihabiskan oleh adegan yang berlatar di lift. Menurut Ayu, ide ceritanya sangat luar biasa. Dia pun memuji akting Adinia Wirasti yang menurutnya berhasil membangun emosi dengan sangat baik.
"Adinia main kayak monolog, walaupun ada Rio Dewanto juga yang akhirnya muncul. Idenya keren menurut saya. Hanya dalam satu kotak bisa jadi satu cerita yang enggak membosankan," ujar Ayu.
"Setiap scene, enggak cuma menegangkan. Tapi, kita juga merasakan ketakutannya, kecemasannya, depresinya. Kalau kita amati, Adinia berhasil memainkan perannya," pungkasnya.
Baca juga: Hal penting di usia pralansia bagi Ayu Dyah Pasha
Baca juga: Ayu Dyah Pasha punya koleksi kain batik lawas tahun 1940
Baca juga: Berlatar di ruang sempit, "Kamu Tidak Sendiri" bawa pesan kemanusiaan
Pewarta: Suci Nurhaliza
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022