Banyak tanda yang menunjukkan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya dan pertanyaannya sekarang adalah seberapa cepat inflasi akan turun...

New York (ANTARA) - Wall Street beragam dalam sesi yang membosankan pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena kenaikan saham-saham dengan pertumbuhan tinggi mengimbangi kerugian di saham-saham energi, dengan investor menantikan laporan pekerjaan bulanan untuk petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.

Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 85,68 poin atau 0,26 persen, menjadi menetap di 32.726,82 poin. Indeks S&P 500 menyusut 3,23 poin atau 0,08 persen, menjadi berakhir di 4.151,94 poin. Indeks Komposit Nasdaq terangkat 52,42 poin atau 0,41 persen, menjadi ditutup pada 12.720,58 poin.

Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di wilayah positif, dengan sektor konsumer non-primer dan teknologi masing-masing menguat 0,54 persen dan 0,42 persen, melampaui sektor lainnya. Sementara itu, sektor anjlok 3,59 persen, merupakan kelompok dengan kinerja terburuk seiring dengan jatuhnya harga minyak.

Nasdaq yang sarat teknologi mencapai level tertinggi baru tiga bulan yang dipimpin oleh Amazon.com Inc dan Advanced Micro Devices, sementara kerugian dalam saham energi termasuk Exxon Mobil dan Chevron Corp membebani S&P 500.

Kekhawatiran tentang ekonomi global yang melambat mendorong harga minyak ke level terendah sejak sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada Februari dan imbal hasil obligasi AS tergelincir setelah bank sentral Inggris (BoE) memperingatkan resesi yang panjang.

Baca juga: Harga minyak jatuh ke terendah sejak sebelum invansi Ukraina

Laporan perolehan laba yang kuat dan kenaikan mengejutkan dalam aktivitas sektor jasa telah mengirim indeks utama naik tajam di sesi sebelumnya.

"Pasar mencari arah setelah pemantulan kuat yang menghilangkan pesimisme mendalam yang telah merasuki pasar," kata Kepala Strategi Investasi BMO Wealth Management, Yung-Yu Ma.

"Banyak tanda yang menunjukkan bahwa inflasi telah mencapai puncaknya dan pertanyaannya sekarang adalah seberapa cepat inflasi akan turun atau apakah komponen yang lebih lekat akan membuatnya tetap lebih tinggi daripada yang nyaman bagi The Fed."

Fokus pada Jumat akan berada pada laporan ketenagakerjaan AS yang diawasi ketat, yang diperkirakan menunjukkan data penggajian non-pertanian (NFP) meningkat 250.000 pekerjaan bulan lalu, setelah naik 372.000 pekerjaan pada Juni.

Tanda-tanda kekuatan apa pun di pasar tenaga kerja dapat memicu kekhawatiran akan langkah agresif The Fed untuk mengekang inflasi.

Presiden Fed Cleveland Loretta Mester, anggota pemungutan suara dari panel penetapan suku bunga, menegaskan kembali perlunya melihat beberapa bulan inflasi turun menuju target Fed 2,0 persen, sebelum pembuat kebijakan dapat berhenti dari pengetatan kebijakan moneter.

Baca juga: Dolar merosot, dipicu pesan "hawkish" bank sentral AS mereda

Indeks S&P 500 telah naik sekitar 14 persen dari posisi terendah pertengahan Juni, tetapi masih turun sekitar 13 persen untuk tahun ini di tengah kekhawatiran seputar dampak perang Ukraina, inflasi yang melonjak, gejolak COVID-19 di China dan kenaikan agresif dalam suku bunga.

Di antara saham individu, bursa kripto Coinbase Global Inc melonjak 10 persen setelah mengumumkan kerja sama dengan BlackRock untuk memberikan klien institusionalnya akses ke perdagangan kripto dan layanan penyimpanan.

Perusahaan asuransi kesehatan Cigna Corp naik 3,1 persen setelah menaikkan perkiraan laba tahunannya. Sementara itu, produsen obat Eli Lilly and Co tergelincir 2,6 persen karena memangkas prospek laba tahunan untuk kedua kalinya.

Meta Platforms induk Facebook ditutup naik 1,0 persen setelah mengatakan akan melakukan penawaran obligasi pertama kalinya.

Volume transaksi bursa AS mencapai 11,38 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,76 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Baca juga: Saham Inggris ditutup menguat, Indeks FTSE 100 terkerek 0,03 persen
Baca juga: Saham Jerman finis di zona hijau, Indeks DAX 40 menguat 0,55 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022