Palembang (ANTARA) - Pasukan Tentara lintas udara (Airbone) Jepang mengunjungi Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Jalan Merdeka, Kota Palembang, Sumatera Selatan, untuk mengenang peristiwa bersejarah tahun 1942.
Kunjungan perdana Pasukan Tentara Jepang ke Monpera Palembang tersebut dilakukan di sela-sela Latihan Militer Gabungan Super Garuda Shield 2022 yang berlangsung di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Kamis.
Danbrig Paratroopers I Airbone Jepang Kolonel Junichi Fuoko di Monpera Palembang mengatakan lokasi tersebut sangat bersejarah dan memiliki makna historis bagi Tentara Jepang.
Baca juga: Latihan Super Garuda Shield 2022 resmi dibuka
Hal tersebut dikarenakan, kata dia, Monpera Palembang merupakan tempat pendaratan pertama para Tentara Jepang ketika menginvasi Indonesia pada masa imperialis tahun 1942.
“Bagi Pasukan Airbone tidak ada yang tidak mengenal Kota Palembang karena ini tempat bersejarah bagi kami di Asia sehingga kami sempatkan hadir di sela latihan militer,” kata dia.
Ia mengaku pasukannya yang berjumlah sebanyak 60 orang tersebut merasa sangat terhormat karena disambut dengan baik oleh pemerintah dan masyarakat di Kota Palembang.
Baca juga: Australia ikuti latihan bersama "Garuda Shield" untuk pertama kalinya
Ia mengatakan pada kesempatan itu dirinya memberikan origami berbentuk burung bangau kepada perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan sebagai simbol kebaikan untuk memperingati persahabatan Jepang – Indonesia.
“Origami Bangau itu sekaligus menjadi doa bagi mereka yang sudah meninggal dunia di Kota (Palembang) yang indah ini,” kata dia.
Baca juga: Super Garuda Shield 2022 melibatkan 4.337 personel
Sementara itu Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan Megawati mengatakan pemerintah mengharapkan Pasukan Tentara Jepang bisa terus berkunjung ke Sumatera Selatan, khususnya Kota Palembang pada kesempatan lain sebagai wisatawan.
“Kunjungan ini di sela misi latihan militer bersama, maka kami harap bisa kembali berkunjung sebagai wisatawan karena masih banyak destinasi wisata yang belum dikunjungi,” ujarnya.
Pewarta: Muhammad Riezko Bima Elko
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022