Pasar Rusia kemungkinan akan menghabiskan paruh pertama Agustus di zona merah, dan hari ini seharusnya tidak terkecuali. Sejauh ini, kami tidak melihat pendorong pertumbuhan yang positif

Moskow (ANTARA) - Rubel menguat menuju 60 terhadap dolar pada Kamis, sementara saham Rusia beragam, dengan saham Sberbank mengabaikan sanksi baru dan Ozon depository receipts (sertifikat dapat dinegosiasikan yang diterbitkan oleh bank yang mewakili saham di perusahaan asing yang diperdagangkan di bursa efek lokal) mendapatkan kembali kekuatan setelah aksi jual.

Pada pukul 08.06 GMT, rubel menguat 0,6 persen terhadap dolar pada 60,21, pulih dari level terendah tiga hari yang dicapai pada awal perdagangan Moskow. Rubel turun 0,1 persen menjadi diperdagangkan pada 61,01 terhadap euro.

Rubel mungkin terus menunjukkan pergerakan menyamping, kata analis Promsvyazbank, dengan kemungkinan apresiasi tipis di kisaran 59-62 terhadap greenback.

Rubel adalah mata uang dengan kinerja terbaik di dunia sepanjang tahun ini, setelah menerima dorongan buatan dari kontrol modal yang diberlakukan Rusia setelah mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari.

Rubel yang kuat telah membantu membatasi inflasi yang sedang berkembang dan membuka pintu bagi penurunan suku bunga bank sentral, tetapi merusak pendapatan anggaran dan perusahaan-perusahaan berfokus pada ekspor yang bergantung pada penjualan komoditas di luar negeri.

Di pasar saham, indeks RTS berdenominasi dolar naik 0,4 persen menjadi diperdagangkan di 1.110,5 poin dan rekannya berbasis rubelnya, indeks MOEX Rusia, melemah 0,1 persen menjadi di perdagangkan di 2.121,9 poin.

Depository receipts yang tercatat di Moskow di perusahaan e-commerce Rusia Ozon mengungguli pasar dan melonjak 6,2 persen setelah jatuh pada Rabu (3/8) ketika kebakaran besar terjadi di gudangnya di dekat Moskow, menewaskan satu orang dan melukai 13 orang.

Ozon yang tercatat di Nasdaq adalah salah satu pemain e-commerce terbesar di Rusia. Tidak segera jelas berapa nilai atau jumlah barang yang terpengaruh.

Saham Sberbank naik 0,2 persen, memangkas kerugian semalam yang terjadi setelah pemerintah Swiss memberlakukan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia atas tindakannya di Ukraina pada Rabu (3/8) dan menargetkan bank terbesar Rusia.

"Pasar Rusia kemungkinan akan menghabiskan paruh pertama Agustus di zona merah, dan hari ini seharusnya tidak terkecuali. Sejauh ini, kami tidak melihat pendorong pertumbuhan yang positif," kata BCS Global Markets dalam sebuah laporan.

Baca juga: Rubel stabil dekat 60 per dolar AS, saham Rusia coba pemulihan ringan

Baca juga: Rubel stabil di dekat 60 terhadap dolar, sementara indeks saham jatuh

Baca juga: Rubel Rusia jatuh ke terendah lebih dari tiga minggu terhadap dolar

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022