Perlu makanan berserat, berprotein tinggi, bervitamin,

Labuan Bajo (ANTARA) - Departemen Oral Biologi Fakutas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan pemeriksaan gigi kepada kader kesehatan dan anak-anak sekolah di Desa Nggorang dan Desa Kakor, Manggarai Barat, NTT.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan gigi dan mulut, serta peran dari pencegahan stunting dalam kesehatan gigi dan mulut," kata Kepala Departemen Oral Biologi FKG UI drg Lisa Rinanda Amir di Labuan Bajo, Kamis.

Lisa menjelaskan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan persentase kelainan gigi karies (lubang gigi) dan gusi di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 70 persen dengan jumlah orang yang menerima layanan kesehatan gigi baru mencapai di bawah 10 persen.

Menurutnya, kondisi prevalensi penyakit itu cukup tinggi, namun jumlah penerima layanan rendah. Oleh karena itu adanya kebutuhan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat untuk melakukan tindakan pencegahan dari kelainan gigi dan mulut.

Baca juga: Pandemi COVID-19, kesehatan gigi dan mulut perlu mendapat perhatian

Baca juga: FKG UI tekankan peran penting ibu terhadap kesehatan gigi anak

Dalam kegiatan penyuluhan, para dosen Departemen Oral Biologi FKG UI, dokter gigi, dan mahasiswa yang terlibat menjelaskan kepada kader kesehatan, guru, pelajar, dan masyarakat umum tentang cara menyikat gigi yang benar dan teratur dengan durasi yang tepat.

Mereka menjelaskan pula faktor risiko kesehatan gigi dan mulut, diantaranya asupan makanan seperti konsumsi gula berlebih. Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula secara berlebihan dapat memicu terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan pada gigi dan mulut.

"Jadi perlu makanan berserat, berprotein tinggi, bervitamin, yang kalau dikonsumsi dengan baik akan meningkatkan kualitas dari gigi sehingga tidak mudah mengalami lubang gigi," ujar Lisa.

Lisa pun berharap upaya penyuluhan yang ada bisa menjadi salah satu langkah maju untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut.

Dia juga meminta dukungan lintas sektor, baik pemerintah daerah, tenaga kesehatan, tenaga pendidik, dan masyarakat yang menunjang upaya baik untuk meningkatkan kesehatan gigi dan mulut di daerah tersebut.

Sementara itu Kepala Desa Nggorang Abubakar Sidik menyambut baik kedatangan Departemen Oral Biologi FKG UI ke wilayahnya.

Ia menyatakan kehadiran mereka tentu menjadi bagian dari pendekatan pelayanan ke masyarakat. Apalagi, banyak warga yang sering mengeluh sakit gigi tapi tidak berani pergi ke puskesmas atau rumah sakit untuk memeriksakan gigi.

"Terima kasih banyak atas kedatangan para dokter ke sini. Pemerintah desa mengucapkan banyak terima kasih karena dokter sudah mau layani masyarakat kami," ungkapnya.

Penyebarluasan informasi tentang kesehatan gigi dan mulut dalam pencegahan stunting dan pengobatan gigi kasus terbatas berlangsung sejak tanggal 2 hingga 5 Agustus 2022 bekerja sama dengan Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Cabang Flores.

Sebanyak 49 orang terlibat dalam kegiatan itu, yakni 11 orang dosen Departemen Oral Biologi FKG UI, 17 orang mahasiswa FKG UI, dan 21 orang dokter gigi yang tergabung dalam PDGI Flores.

Baca juga: Kondisi gigi dan mulut yang terawat pengaruhi kesehatan organ dalam

Baca juga: Pentingnya merawat kesehatan gigi dan mulut

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022