Jayapura (ANTARA News) - Mencermati kerusuhan massa yang terjadi di depan Kampus Uncen, Abepura, Papua, Kamis (16/3) yang menewaskan lima aparat keamanan dari Satuan Brimob Polda Papua, Dalmas Polresta Jayapura dan TNI-AU, Keluarga Besar Putra-Putri Polri (KBPPP) Provinsi Papua mengeluarkan pernyataan keprihatinan atas kejadian tersebut.
Ketua Pimpinan Daerah KBPPP Provinsi Papua, Elias Waroy didampingi Sekretarisnya, Nurhaedah, SE kepada wartawan di Jayapura, Rabu, mengatakan, keprihatinan itu sebagai bagian dari pernyataan duka cita Keluarga Besar Polri yang mendalam atas gugurnya Bhayangkara Negara di insiden Abepura, 16 Maret lalu.
Semoga seluruh amal, pengabdian dan perjuangan membela dan mengawal Tanah Air, bangsa dan negara dapat diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dan Keluarga yang ditinggal diberikan kekuatan iman, katanya.
KBPPP mengutuk dengan keras segala tindakan kekerasan yang dilakukan oleh oknum atau kelompok tertentu untuk memperjuangkan kepentingan-kepentingan tertentu sehingga mengabaikan kaidah-kaidah hukum.
Selain itu, tambah Waroy, KBPPP menyatakan agar aparat keamanan segera mengusut tuntas siapapun pelaku ataupun yang menjadi dalang dalam insiden Abepura dan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku di negara RI.
Waroy mengusulkan Kapolri Jend. Sutanto melalui Kapolda Papua, Irjen Pol. Drs. Tommy Yacobus untuk memberikan penghargaan kepada Prajurit Bhayangkara yang telah gugur dalam melaksanakan tugasnya (anumerta-Red) dan kelangsungan keluarga yang ditinggalkan.
Waroy dan Nurhaedah menyerukan kepada komponen masyarakat agar menghindari provokasi yang dihembuskan berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan konflik yang berkepanjangan di Tanah Papua.
"Masyarakat diharap membantu aparat kepolisian mengungkap pelaku kerusuhan Abepura yang menelan korban lima orang dari Satuan Brimob Polda Papua, Dalmas Polresta Jayapura dan TNI-AU serta puluhan aparat kepolisian dan warga sipil terluka," harap Waroy.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006