Kami sangat data driven dalam pengelolaan operasional collection
Jakarta (ANTARA) - Credgenics kini hadir di Indonesia dengan menawarkan teknologi penagihan pinjaman (loan collection) yang terintegrasi bagi bank, lembaga keuangan non-bank, serta teknologi keuangan (fintech) pemberi pinjaman.
Country Manager Credgenics di Indonesia Hendra Rahman memandang bahwa saat ini proses penagihan pinjaman di dalam negeri masih banyak dilakukan secara manual sehingga perlu dilakukan pembaruan, salah satunya termasuk alat (tools) yang tidak terintegrasi.
“Kami bisa menjembatani seluruh gap yang ada dan efisiensi yang cukup luar biasa yang bisa didapatkan oleh ekosistem finansial yang kami dukung di India. Itu yang kami harapkan bisa dilakukan juga di Indonesia,” kata Hendra dalam media briefing secara virtual dari Jakarta, Rabu.
Sementara itu, Co-Founder dan CEO Credgenics Rishabh Goel menambahkan bahwa Indonesia menghadapi permasalahan serupa dengan yang dihadapi oleh pemberi pinjaman di India, seperti kredit yang bermasalah (NPL) serta proses penagihan yang masih dilakukan secara manual.
Baca juga: Masyarakat diminta tak asal klik tautan cegah "jebakan" pinjol ilegal
“Padahal, masa depan proses tersebut adalah digitalisasi dengan basis data,” kata Rishabh.
Sebagai informasi, Credgenics merupakan penyedia solusi teknologi penagihan pinjaman asal India. Pada Rabu, Credgenics mengumumkan ekspansinya ke Indonesia.
Penyedia teknologi yang berbasis Software as a Service (SaaS) itu berfokus untuk membantu perusahaan pemberi pinjaman dalam digitalisasi dan otomatisasi proses penagihan mereka secara end-to-end.
Hendra menjelaskan umumnya perusahaan keuangan di Indonesia masih menggunakan alat penagihan pinjaman yang berdiri sendiri-sendiri atau tidak terintegrasi satu sama lain.
Sementara itu, Credgenics menyediakan semua kapabilitas yang dibutuhkan melalui satu perangkat lunak termasuk saluran komunikasi yang beragam, auto-dialer click to call, manajemen litigasi, pengaturan pemberitahuan secara fisik dan digital, skip tracing, prediktor berteknologi AI untuk strategi penagihan yang optimal, aplikasi seluler penagihan di lapangan melalui CG Collect, akses dashboard, dan machine learning berbasis model analitik.
Baca juga: 6 tips memilih lembaga pinjaman online yang aman
Hendra menjelaskan bahwa proses yang manual atau konvensional umumnya hanya bertumpu pada tiga alat, yaitu telecalling atau penagihan melalui telepon, kunjungan di lapangan, serta bekerja sama dengan pihak ketiga.
Menurutnya, metode konvensional tersebut memang masih ditawarkan oleh Credgenics, namun yang menjadi pembeda yaitu proses penagihan pinjaman dapat dilakukan dengan lebih efisien, misalnya, untuk telecalling pihaknya menyediakan solusi priority calling.
Platform milik Credgenics didukung oleh teknologi artificial intelligence (AI) dan machine learning (ML) yang memiliki kemampuan penagihan pinjaman yang lebih cepat, efisien, dan berpusat pada pelanggan.
“Kami sangat data driven dalam pengelolaan operasional collection. Kami juga berfokus pada pelanggan, lalu juga banyak melakukan inovasi digital dalam proses loan collection,” kata Hendra.
Ia mengatakan Credgenics telah memiliki dukungan teknis (technical support) dan cloud server lokal di Indonesia sehingga klien tidak perlu khawatir jika menemukan masalah serta keamanan data dapat terjaga.
Baca juga: OJK sebut pinjaman fintech tumbuh 68,15 persen di 2021
“Kami akan selalu berusaha mengikuti apa yang menjadi ketentuan regulator di Indonesia, salah satunya masalah keamanan data. Makanya, untuk masalah server, kami punya server lokal di Jakarta. Jadi tidak ada kekhawatiran misalkan data lari ke luar negeri dan segala macam,” kata Hendra.
Indonesia menjadi negara ekspansi pertama Credgenics di kawasan Asia Tenggara. Hendra mengatakan salah satu alasan ekspansi karena Credgenics memandang bahwa permasalahan dan kondisi yang dihadapi India juga terjadi di Indonesia.
Credgenics sendiri telah bekerja sama dengan lebih dari 75 perusahaan pemberi pinjaman di India untuk meningkatkan tingkat penagihan pinjaman sebesar 20 persen dan memulihkan tunggakan hingga 80 persen.
Hingga saat ini, tim Credgenics mencakup dari lebih dari 400 karyawan di India dan Indonesia. Credgenics tengah berencana untuk mengembangkan tim Indonesia di berbagai fungsi utama dalam beberapa bulan ke depan.
Baca juga: BCA Digital akan luncurkan fitur pinjaman langsung di Blu akhir 2022
Baca juga: AFPI cegah penagih pinjaman tak beretika lewat sertifikasi
Baca juga: Aplikasi pinjol salurkan pinjaman hingga Rp380,18 triliun per Mei 2022
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022