Jakarta (ANTARA) - Pola konsumsi baru sedang berkembang di sektor e-commerce China saat platform-platform media sosial menawarkan layanan belanja daring (online) khusus untuk menarik lebih banyak konsumen, sehingga dapat menyuntikkan vitalitas ke dalam penjualan retail online negara itu.
Baca juga: Transaksi yuan digital China capai 83 miliar dalam 5 bulan awal 2022
Biasanya, pembeli pertama-tama akan mencari barang dan kemudian memesan di platform belanja online, tetapi platform media sosial menghadirkan cara lain untuk menarik pelanggan.
Mode "interest e-commerce" di Douyin, platform video pendek dan e-commerce China, menunjukkan potensi untuk memikat para calon pembeli dengan konten streaming dan videonya.
Dalam mode ini, saat menyaksikan konten siaran langsung daring (livestream) di Douyin, para pengguna mungkin menemukan berbagai video yang memperkenalkan barang yang menarik minat mereka.
Hanya dengan mengetuk layar, mereka dapat melompat ke halaman web belanja untuk membeli barang yang ditampilkan dalam video, menciptakan pengalaman berbelanja yang lancar.
Mode "interest e-commerce" tidak mengabaikan kualitas barang, tetapi lebih menarik minat para pengguna ke barang-barang tersebut. Pendekatan yang lebih cepat juga memberi produk lebih banyak eksposur dan memperkuat citra merek mereka, menurut Douyin.
Berkat mode belanja ini, per April 2022, jumlah para pengguna yang berbelanja di Douyin meningkat 69 persen, pencarian barang juga melonjak 217 persen, dan tingkat pembelian kembali (repurchase) naik 76 persen, semuanya secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kuaishou, platform video pendek China lainnya, juga mengembangkan strategi e-commerce dengan komunitas pengguna yang unik. Di sini, ruang obrolan langsung berfungsi sebagai titik penghubung antara konsumen dan pemilik toko.
"Di ruang obrolan langsung, pemilik toko dapat dengan cepat memahami permintaan dan minat konsumen serta memperkenalkan barang dan jasa," kata Wang Yiqing, yang bekerja di Kuaishou.
"Penyiar livestreaming, konsumen, dan pemilik toko berbagi kehidupan sehari-hari mereka dan tertarik pada komunitas yang mereka kenal. Komunikasi yang dekat dan rasa partisipasi lebih menarik dibandingkan dengan halaman web deskripsi untuk produk sederhana," tutur Wang, demikian Xinhua dikutip Selasa.
Baca juga: Louis Vuitton luncurkan laman e-commerce di China
Baca juga: Dubes RI terima penghargaan dari JD.com
Baca juga: Hoaks, perusahaan China Alipay ancam kedaulatan ekonomi lewat Dana
Penerjemah: Xinhua
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022