Padang, (ANTARA News) - Empat spesies kera endemik di Siberut, satu Pulau di Kab. Kepulauan Mentawai, Sumbar, yakni bilou atau siamang kerdil (hylobtaes klosii), simakobu atau monyet ekor babi (siamias concolor), bokkoi atau beruk mentawai (macaca pagensis) dan joja atau lutung mentawai (presbytis potenziani), kini terancam punah."Punahnya spesies satu-satunya di dunia itu bisa terjadi akibat pembalakkan serta perburuan yang hingga kini masih tinggi," kata Frans Romeo, anggota Tim Terpadu Penelitian Hutan Produksi Siberut, Walhi Sumbar kepada ANTARA di Padang, Selasa (21/3).Menurut dia, perburuan spesies langka bernilai komersial itu cukup tinggi.Selain pasar lokal, ia tidak memungkiri satwa langka itu juga diperdagangkan ke luar negeri."Pulau Siberut tergolong pulau kecil tapi mempunyai kekayaan primata endemik yang tinggi," katanya.Ia mengatakan, spesies itu sangat rentan terhadap perubahan habitat dan tata guna lahan, utamanya konversi hutan primer untuk perkebunan.Empat spesies langka itu, tambah dia, juga rentan terhadap aktivitas konversi fungsi non hutan lainnya maupun penebangan hutan primer dalam praktek HPHBerdasarkan penelitian LIPI (1995), kata Frans, bilou menghabiskan 66,66 persen waktunya di hutan primer, sedangkan joja 53,35 persen, simakobu 50,02 persen dan bokkoi 53,20 persen."Satwa langka tersebut banyak yang punah ketika mereka ke luar dari habitatnya," katanya.(*)
Copyright © ANTARA 2006