Guizhou (ANTARA) - Provinsi Guizhou di China barat daya, yang pernah memiliki populasi miskin terbesar di China, kini menjadi pusat mahadata utama di negara tersebut.

Sebagai zona percontohan komprehensif mahadata nasional pertama di China, Guizhou mempromosikan industri mahadata sebagai tulang punggung pembangunan sosial dan ekonomi berkualitas tinggi mereka.

Mahadata merupakan himpunan data dalam jumlah sangat besar, rumit dan tak terstruktur sehingga sulit ditangani jika menggunakan perkakas manajemen pangkalan data biasa.

Provinsi itu menjadikan pertanian berteknologi cerdas. Di sebuah pusat perkebunan teh di wilayah Pu'an di provinsi tersebut, sejumlah perangkat digital mengumpulkan data secara waktu nyata (real-time) dari kebun teh itu dan memberikan dukungan ilmiah untuk penanaman teh.

Dengan bantuan mahadata, kebun itu mencatatkan peningkatan hasil panen dan teh putih yang lebih baik, yang pada akhirnya mendongkrak pendapatan para petani setempat.

Industri mahadata juga membantu menyederhanakan proses produksi banyak perusahaan.

Warga secara perorangan pun mendapat manfaat dari industri mahadata.

Guizhou membangun platform layanan pengobatan jarak jauh (telemedisin) di daerah pedesaan yang memungkinkan warga desa untuk berkonsultasi dengan dokter yang berada jauh di rumah-rumah sakit kota.

Menurut rencana pemerintah daerah, total nilai output industri mahadata dan informasi elektronik Provinsi Guizhou akan menembus angka 350 miliar yuan (1 yuan = Rp2.202) pada 2025, dengan ekonomi digital menyumbangkan sekitar separuh dari Produk Domestik Bruto (PDB) provinsi tersebut.



Diproduksi oleh Xinhua Global Service


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022