Jakarta (ANTARA/JACX) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperkirakan puncak musim kemarau di Indonesia terjadi pada Agustus 2022.
Namun dalam unggahan video singkat yang beredar di TikTok, disebutkan pada 7 Agustus akan turun salju.
Video berdurasi 16 detik itu menampilkan teks sebagai berikut: "Siap siap 7 Agustus 2022". Pada detik ke-8, tampil foto yang menunjukkan pemandangan tertutup hamparan salju putih.
Hingga Selasa (2/8) malam, video itu telah disukai lebih dari 900 ribu pengguna lain TikTok, mendapatkan lebih dari 77 ribu komentar, dan dibagikan ulang hingga 34 ribu kali.
Pemilik akun itu juga menambahkan keterangan unggahan sebagai berikut:
“ga sabar Indonesia turun salju 7 agustus 2022”
Namun, benarkah tanggal 7 Agustus di Indonesia akan turun salju?
Penjelasan:
Indonesia merupakan negara yang terletak di garis khatulistiwa yang mempunyai iklim tropis, seperti terdapat pada penjelasan situs Kementerian Pendidikan Nasional.
Sementara dalam laman infografik BMKG, hampir seluruh wilayah Indonesia memiliki iklim tropis, dengan rata-rata suhu di daratan kisaran 28 derajat Celcius di wilayah pesisir, 26 derajat Celcius di daerah pedalaman, dan 23 derajat Celcius di daratan yang lebih tinggi.
Indonesia hanya memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Dilansir dari National Geographic, daerah tropis hangat sepanjang tahun yaitu sekira 25-28 derajat Celcius. Sedangkan, pembentukan salju memerlukan suhu yang dingin dan udara yang lembap.
Dilansir dari National Snow and Ice Data Center, salju memerlukan suhu di bawah titik beku (0° Celcius) untuk dapat terbentuk.
Namun, di beberapa tempat terjadi pembentukan salju pada suhu 2° Celcius. Sedangkan, di sebagai negara tropis yang selalu hangat Indonesia tidak pernah mencapai suhu sedingin itu.
Jadi, pernyataan di Indonesia akan turun salju adalah pernyataan tidak berdasar atau hoaks karena bertentangan dengan fakta sebenarnya.
Klaim: Indonesia akan turun salju pada 7 Agustus
Rating: Salah/Hoaks
Cek fakta: Hoaks! Perempuan tidak perlu hamil untuk punya anak
Baca juga: Ilmuwan teliti kaitan "darah salju" dengan perubahan iklim
Baca juga: BMKG: Indonesia akan kehilangan salju abadi Jayawijaya
Pewarta: Tim JACX
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022