Mekkah (ANTARA) - Barang tercecer milik jamaah haji di bandara yang tidak bisa dibawa dalam penerbangan ke Tanah Air, tidak dimusnahkan tapi akan diserahkan untuk kepentingan sosial di Arab Saudi.
"Barcer (barang tercecer) diserahkan untuk kepentingan sosial di Arab Saudi," kata Ketua PPIH Arab Saudi Arsad Hidayat dikutip dari Media Center Haji di Madinah, Selasa.
Arsad mengatakan panitia tidak memfasilitasi pengiriman barcer milik jamaah.
"Ketika terkena razia di bandara, kami dari PPIH juga tidak bisa mengirimkan ke Tanah Air. Itu sudah jadi keputusan lama tidak mengirim barcer," katanya.
Baca juga: Kepulangan jamaah haji gelombang kedua diharapkan tidak ada "delay"
Baca juga: Petugas gelar tasyakur lepas kloter terakhir jamaah haji ke Madinah
Untuk itu ia mengingatkan jamaah agar memastikan barang yang dibeli sesuai dengan ketentuan yang ada sehingga bisa diangkut ke pesawat.
Secara aturan Kementerian Agama sudah sepakat dengan pihak maskapai bahwa barang yang diperbolehkan untuk dibawa jamaah berupa satu tas koper maksimal 32 kg, satu tas tangan kapasitas 7 kg dan kemudian tas paspor.
Ia tidak melarang jamaah untuk membeli oleh-oleh, jamaah bisa memanfaatkan jasa pengiriman kargo.
Tapi masih ada jamaah yang membawa tas kecil selain yang ditentukan, akibatnya terpaksa ditinggalkan di bandara.
"Saya kira pihak maskapai mempertimbangkan hal tersebut terkait keselamatan penerbangan," katanya.*
Baca juga: Kemenag Bangka: Jamaah haji di Kota Madinah tunggu kepulangan
Baca juga: Satu jamaah haji Aceh meninggal dunia setiba di Tanah Air
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022