Desa wisata ini menarik, karena Indonesia memiliki banyak lokasi yang sangat potensial
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan agen travel daring Tiket.com membuat gebrakan melalui program bertajuk "Jagoan Wisata" yang bertujuan menaikkan kelas desa-desa wisata di Indonesia.
Program ini akan menghadirkan lokakarya atau pelatihan dan bimbingan bagi para pelaku usaha di desa wisata yang tergabung dalam Jejaring Desa Wisata (Jadesta) serta didukung oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Desa wisata ini menarik, karena Indonesia memiliki banyak lokasi yang sangat potensial. Cuma sepertinya kita bisa melakukan hal-hal lagi untuk membuat mereka jadi lebih terekspos baik dari segi kualitas atau layanan kita bisa bagikan sesuatu hal-hal yang membuat mereka lebih baik lagi," kata Co-Founder dan Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa dalam peluncuran program Jagoan Pariwisata 2022 secara virtual, Selasa.
Baca juga: Kemenparekraf hadirkan lokakarya "Jagoan Wisata"
Chief People Officer tiket.com Dudi Arisandi menyebutkan untuk gelaran perdana Jagoan Wisata 2022 ada empat Desa Wisata yang terpilih yaitu Desa Wisata Mulyaharja di Bogor, Desa Condet di Jakarta Timur, Desa Kaki Langit Mangunan, dan Desa Dewi Sambi yang berada di Yogyakarta.
Dari keempat Desa Wisata itu akan dihimpun para pelaku-pelaku usaha pariwisata untuk mendapatkan pelatihan secara hibrida dari para pengajar.
Selama proses pelatihan, tiket.com menggandeng perusahaan rintisan Inspigo untuk menyediakan tenaga pengajar dan pembimbing serta materi untuk para pelaku usaha pariwisata tersebut.
Periode pelatihannya akan berlangsung selama satu bulan lamanya mulai 25 Agustus hingga 29 September 2022.
"Kami berharap tiket.com bisa ikut serta membantu program pemerintah dalam mengembangkan desa wisata dan menumbuhkan ekonomi di desa wisata tersebut, tentunya juga bisa sambil melestarikan alam, lingkungan dan budaya di desa wisata menjadi semakin maju melalui edukasi yang dilakukan bersama-sama dengan Inspigo. Sehingga lewat program ini bisa tercipta bisnis yang berkelanjutan," kata Dudi.
Baca juga: Menparekraf kunjungi Desa Wisata Kampung Warna Warni di Simalungun
Co-Founder Inspigo Yoris Sebastian yang hadir dalam pengenalan program itu pun mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyiapkan modul untuk pembelajaran campuran tidak hanya berpatok pada teori namun juga pada praktek di lapangan dalam hal ini disesuaikan dengan kondisi desa-desa wisata sehingga program "Jagoan Wisata 2022" manfaatnya bisa terasa berkesinambungan bahkan ketika programnya telah usai.
Lebih lanjut, pelaku usaha dari salah satu Desa Wisata yang terpilih untuk lokakarya Jagoan Wisata 2022 juga menyambut positif kehadiran pelatihan dan pendampingan kepada para pelaku usaha di desa-desa wisata di Indonesia karena dapat memberi kontribusi positif yang nyata dalam hal peningkatan kapasitas pengelola Desa Wisata.
"Ini merupakan salah satu kunci bagi para pelaku wisata di Desa Wisata Mulyaharja dan desa-desa wisata lain di Indonesia, untuk meningkatkan kualitas SDM lewat para pelaku dan pegiat usaha wisata. Kami percaya dengan program ini kami bisa belajar lebih banyak menggali potensi diri dan keunikan desa wisata kami sehingga bisa menarik minat pelaku wisata kesini untuk berkunjung," kata Manager Operasional Agroeduwisata Organik Mulyaharja Kifin Ramadhan.
Setelah masa pelatihan keterampilan selesai dilakukan, nantinya para peserta pelatihan akan mengikuti kompetisi ide bisnis berkelanjutan untuk pengembangan desa wisatanya dan akan ada empat pelaku usaha yang meraih gelar predikat "Jagoan Wisata 2022" dengan pemenang berasal dari empat kategori yaitu "Best Tourist Attraction", "Best Homestay", "Best Souvenir and Culinary", serta "Best Digital Creative".
Acara ini diharapkan bisa rutin dihadirkan oleh tiket.com menjadi kegiatan rutin setiap tahun.
Baca juga: Menggali keunikan Desa Wisata Tenganan Pegringsingan
Baca juga: Menparekraf nilai Desa Wisata Budo di Sulut dapat kembangkan ekowisata
Baca juga: Kemenparekraf berikan pendampingan ke Desa Wisata Tigahirit Sumut
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022