Empat emas itu dari kelas B1 standard perorangan dan beregu putri dan kelas B1 standard perorangan dan beregu putra, sedangkan kelas B2 hanya memperoleh perak.
Nomor catur standar B1 sebenarnya masih menyisakan satu babak. Namun, menurut Pelatih Kepala Cabang Olahraga Catur Kontingan Indonesia Teddy Wiharto, empat emas dipastikan milik Indonesia, karena dalam lima putaran nilai yang dikumpulkan pecatur Indonesia tidak akan terkejar.
Empat emas untuk Indonesia tersebut dari kelas B1 standard putri perseorangan atas nama, Tita Puspita yang membukan lima kemenangan. Di beregu putri Tita Puspita juga menjadi yang terbaik bersama Yustina Halawa, dan Wilma Margaretha.
Di kelas B1 Standard putra perseorangan emas disumbangkan Indra Yoga yang dalam lima putaran menang empat kali dan satu remis.
Indra Yoga juga menyumbang emas kelas B1 Standard putra beregu bersama Yadi Sipiyan, dan Prasetyo Fitrianto, dipastikan merebut medali emas.
Namun, pecatur Indonesia di kelas B2 Standard baik putra maupun putri pada putaran kelima kalah sehingga hanya berpeluang merebut perak. Pecatur Indonesia di kelas B2 Standard putri adalah Aisah Wijayanti Putri, Khairunnisa Mira Jatasari, dan bagian putra Jumadi, Hartono Adji, dan Satrio Gayuh.
"Gagalnya pecatur Indonesia tidak bisa merebut emas di kelas B2 Standard, karena memang lawan-lawan sudah semakin banyak atlet pendatang baru terutama dari Vietnam dan Filipina," kata Teddy.
Pewarta: Bambang Dwi Marwoto
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022