Jakarta (ANTARA/JACX) - Sebuah situs berbahasa Rusia memuat narasi yang menyatakan salah satu cara mengidentifikasi ular beracun yaitu dengan melihat bentuk kepalanya.
Artikel tersebut memberikan klaim ular berbisa cenderung memiliki bentuk kepala segitiga dan memiliki kantung racun seperti benjolan daging di sisi kepalanya, sedangkan ular yang tidak berbisa hanya memiliki bentuk kepala oval.
Berikut adalah narasi pada artikel yang telah diubah dalam Bahasa Indonesia:
"Cara membedakan ular berbisa dengan yang tidak berbisa: tips yang bisa menyelamatkan nyawa di hutan
Anda mungkin pernah mendengar bahwa ular berbisa memiliki kepala berbentuk segitiga, sedangkan ular yang tidak berbisa memiliki kepala oval”.
Di sisi lain, ular berbisa harus memiliki kantung racun yang terlihat seperti benjolan berdaging di sisi kepala mereka. Karena itu, jika Anda melihat ular dengan kepala segitiga yang jelas di depan Anda, lebih baik menjauh darinya,”.
Lantas benarkah cara membedakan ular berbisa dapat dilihat dari bentuk kepalanya?
Penjelasan:
Seorang dokter hewan spesialis di pusat peternakan ular berbisa yang beroperasi di bawah Palang Merah Thailand, Taksa Vasaruchapong, mengatakan cara membedakan ular berbisa tidak bisa dilihat dari bentuk kepalanya.
"Mengamati kepala ular tidak bisa digunakan untuk menentukan apakah ular itu berbisa atau tidak," kata Taksa, sebagaimana dilansir AFP.
Di Thailand, misalnya, ada lebih dari 200 spesies ular dan karakteristiknya akan berbeda tergantung wilayahnya.
Taksa menjelaskan banyak ular tidak berbisa memiliki sifat yang mirip dengan ular berbisa.
"Kobra adalah contoh ular berbisa dengan kepala berbentuk bulat yang biasa ditemukan di seluruh Thailand. Racun mereka mematikan. Hanya satu gigitan bisa berakibat fatal tanpa perawatan yang tepat," kata Taksa.
Klaim: Identifikasi ular berbisa dengan melihat bentuk kepala
Rating: Hoaks
Cek fakta: Hoaks! Video anakonda makan wanita 70 tahun
Cek fakta: Hoaks! Binatang tanda hari kiamat telah muncul
Baca juga: Riset: Katak bullfrog, ular pohon timbulkan kerugian miliaran dolar
Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2022