Posyandu Prima ini adalah perwujudan dari koordinasi posyandu-posyandu yang adaSurabaya (ANTARA) - Kota Surabaya menjadi salah satu lokasi uji coba integrasi layanan primer di Provinsi Jawa Timur oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI dr. Dante Saksono Harbuwono.
"Untuk wilayah di Jawa Timur ini, dukungan dari Wali Kota Eri Cahyadi dan Gubernur Jawa Timur Khofifah sudah cukup untuk mendirikan Posyandu Prima ini sebagai salah satu elemen kesehatan masyarakat primer," kata Wamenkes RI dr. Dante saat kunjungannya di Surabaya, Senin.
Kedatangan Wamenkes kali ini dalam rangka kegiatan Monitoring Uji Coba Integrasi Layanan Primer di Provinsi Jawa Timur, khususnya di Kota Surabaya. Wamenkes melakukan monitoring di Posyandu Kecamatan Jambangan dan dilanjutkan peninjauan di Puskesmas Kebonsari, Surabaya.
Wamenkes mengatakan, kunjungannya kali ini adalah untuk memastikan program-program layanan primer, yakni implikasi program tersebut bisa diterapkan di tingkat daerah, salah satunya adalah dengan Posyandu Prima.
"Posyandu Prima ini adalah perwujudan dari koordinasi posyandu-posyandu yang ada. Yang jumlahnya 300 ribu di seluruh Indonesia, menjadi satu kelompok posyandu-posyandu yang memiliki interaksi dengan masyarakat secara lebih dekat," kata Wamenkes.
Baca juga: Wamenkes: Pelayanan posyandu prima di Surabaya mudahkan masyarakat
Baca juga: IBI: Transformasi layanan primer perkuat peran bidan di garda terdepan
Dia menjelaskan, sebelumnya, tingkat pelayanan kesehatan yang paling primer adalah Puskesmas, namun, saat ini Kemenkes RI menginginkan posyandu menjadi salah satu layanan kesehatan primer di setiap daerah.
"Dengan koordinator posyandu-posyandu ini adalah Posyandu Prima. Ini yang saya tinjau, untuk dipastikan bisa berjalan di tingkat masyarakat," kata dia.
Untuk itu, kata dia, Kota Surabaya menjadi salah satu lokasi uji coba integrasi layanan primer. Dia mengaku, akan melakukan desain ulang terhadap penerapan program tersebut, sesuai dengan karakteristik daerah masing-masing. Sebab, menurut dia, setiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, Pemerintah Kota Surabaya terus berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh masyarakat di Kota Pahlawan. Serta, melakukan integrasi data, mulai tingkat kota hingga pemerintah pusat.
"Mulai tingkat kota, provinsi, kementerian, hingga pusat, agar kebijakan pemerintah bisa tepat sasaran. Insya Allah hari ini kami mendapat ilmu baru untuk saling bersinergi demi kepentingan seluruh masyarakat," kata Eri.
Baca juga: Enam kabupaten di Jabar jadi percontohan layanan primer diabetes
Baca juga: Sembilan daerah jadi percontohan integrasi layanan kesehatan primer
Untuk tindak lanjut program tersebut, Eri menjelaskan, Pemkot Surabaya telah memiliki Puskesmas Pembantu atau Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di setiap kelurahan di Kota Pahlawan. Ke depan, kata dia, melalui pelayanan di tingkat Puskesmas akan diintegrasikan dengan pelayanan primer, yakni Posyandu Prima.
"Contoh, ada Posyandu Lansia. Di sana ada pemeriksaan gula darah, maka tidak perlu ke Puskesmas. Sehingga, beban Puskesmas bisa semakin ringan," kata dia.
Eri mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinkes Kota Surabaya, salah satunya melalui Puskesmas Pembantu, yakni akan membarui gedung tersebut. Sebab, pelayanan Posyandu Prima akan difokuskan di Puskesmas Pembantu.
Sedangkan untuk tenaga kesehatan, kata dia, para petugas kesehatan di tingkat Puskesmas Pembantu akan diterjunkan ke Posyandu Prima sebab, Puskesmas Pembantu akan diubah menjadi Posyandu Prima.
Baca juga: Kemendes PDTT gagas layanan primer lewat Posyandu Kesejahteraan
Untuk tindak lanjut program tersebut, Eri menjelaskan, Pemkot Surabaya telah memiliki Puskesmas Pembantu atau Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel) di setiap kelurahan di Kota Pahlawan. Ke depan, kata dia, melalui pelayanan di tingkat Puskesmas akan diintegrasikan dengan pelayanan primer, yakni Posyandu Prima.
"Contoh, ada Posyandu Lansia. Di sana ada pemeriksaan gula darah, maka tidak perlu ke Puskesmas. Sehingga, beban Puskesmas bisa semakin ringan," kata dia.
Eri mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinkes Kota Surabaya, salah satunya melalui Puskesmas Pembantu, yakni akan membarui gedung tersebut. Sebab, pelayanan Posyandu Prima akan difokuskan di Puskesmas Pembantu.
Sedangkan untuk tenaga kesehatan, kata dia, para petugas kesehatan di tingkat Puskesmas Pembantu akan diterjunkan ke Posyandu Prima sebab, Puskesmas Pembantu akan diubah menjadi Posyandu Prima.
Baca juga: Kemendes PDTT gagas layanan primer lewat Posyandu Kesejahteraan
Baca juga: 2,9 juta jiwa penduduk desa belum terakses layanan kesehatan
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022