Surabaya (ANTARA) - Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI dr. Dante Saksono Harbuwono menilai pelayanan posyandu prima di Kota Surabaya, Jawa Timur, memudahkan masyarakat ketika membutuhkan pelayanan kesehatan.
"Wali Kota sudah membuat program yang bagus sekali berupa aplikasi yang bisa diisi secara mandiri oleh masyarakat dan bisa di-sinkron dengan program yang ditetapkan oleh kementerian kesehatan," kata Wamenkes dr. Dante saat meninjau Posyandu Prima di Puskesmas Jambangan dan Kebonsari, Kecamatan Jambangan, Surabaya, Senin.
Pada kunjungannya kali ini, Wamenkes Dante memastikan pelayanan kesehatan primer di puskesmas maupun puskesmas pembantu di Surabaya, berjalan dengan baik.
Dante menilai, dalam menggerakkan Posyandu Prima, Pemerintah Kota Surabaya sudah sangat baik karena melibatkan para Kader Surabaya Hebat (KSH) di bidang kesehatan. Agar lebih maksimal lagi, dia berharap Pemkot Surabaya bisa menambah layanan di Posyandu Prima.
Baca juga: Wamenkes: Mekanisme KRIS cegah infeksi di lingkungan rumah sakit
Baca juga: Wamenkes prediksi puncak gelombang COVID-19 terlampaui pekan ini
"Jadi nanti tidak hanya terbatas pemeriksaan untuk anak-anak saja, tapi sampai dengan lansia itu sudah ada di posyandu. Terima kasih Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) sudah melaksanakan kegiatan yang kepemilikannya menjadi kepemilikan masyarakat," ujar Dante.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat mendampingi Wamenkes menyampaikan banyak terima kasih atas apresiasi dari Kementerian Kesehatan terhadap pelayanan posyandu prima di Kota Surabaya.
Pada kesempatan itu, Eri juga mendapat pengarahan langsung dari Wamenkes agar pemkot menyempurnakan lagi dalam hal proses pendataan kesehatan masyarakat.
"Tadi sudah saya sampaikan ke beliau bahwa Pemkot sudah melibatkan Kader Surabaya Hebat dalam hal kesehatan. Alhamdulillah, Pak Wamenkes juga memberikan kami arahan agar disempurnakan kembali soal data agar kebijakan Pemerintah Pusat bisa tepat sasaran," kata Eri.*
Baca juga: Wamenkes: Kasus COVID-19 mulai landai meski tingkat positif tinggi
Baca juga: Wamenkes ingatkan isu medis harus diterjemahkan ke bahasa publik
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022