Dari Sulsel ada 12 atlet, tapi kami bertiga yang diminta mewakili memakai pakaian daerah. Kami pakai Baju Bodo
Jakarta (ANTARA) - Pembukaan kejuaraan bulu tangkis Piala Presiden 2022 yang berlangsung di GOR Nanggala, Jakarta Timur, Senin, diramaikan upacara peresmian yang menghadirkan parade pakaian adat dari perwakilan kontingen daerah.
Seluruh 30 pengurus provinsi PBSI ikut ambil bagian dalam kemeriahan ini, dengan menurunkan sejumlah pebulu tangkisnya yang bersolek mengenakan pakaian khas masing-masing.
Salah satunya pengprov PBSI Sulawesi Selatan, yang menurunkan tiga pemainnya yang bersolek mengenakan Baju Bodo dalam upacara pembukaan yang dihadiri Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna dan Menteri Pemuda dan Olahraga RI Zainudin Amali.
Baca juga: Menpora acungi jempol pelaksanaan Piala Presiden bulu tangkis perdana
"Dari Sulsel ada 12 atlet, tapi kami bertiga yang diminta mewakili memakai pakaian daerah. Kami pakai Baju Bodo," kata Satria, salah satu pebulu tangkis muda asal Sulawesi Selatan saat ditemui ANTARA di Jakarta Senin.
Perkenalan Pengprov PBSI Sulawesi Selatan di Piala Presiden 2022 diwakili oleh dua atlet putra dan satu putri.
Menurut atlet yang bermain di nomor ganda putra ini, ia dan kedua rekannya sengaja menyewa Baju Bodo demi tampil apik di upacara pembukaan.
"Bajunya sewa, tapi kami ingin tampil bagus. Kalau di acara resmi memang sudah biasa memakai pakaian ini, tidak sulit untuk memakainya," tutur Satria, yang tampil dengan atasan jas tutup berwarna hitam, lengkap dengan sarung yang dibebat sabuk, dan tak ketinggalan mengenakan penutup kepala khas Bugis yang disebut Songkok Recca.
Baca juga: GOR Nanggala siap jadi saksi Piala Presiden bulu tangkis perdana
Kontingen lain juga tak kalah meriah, misalnya Pengprov PBSI Kalimantan Barat yang tampil dengan perpaduan pakaian Baju Kurung dan Teluk Belanga yang bergaya Melayu, dan pakaian khas Dayak.
Menurut pelatih Pengprov PBSI Kalbar Rony Alkusari, kontingennya juga tak ingin ketinggalan dalam memeriahkan upacara pembukaan Piala Presiden yang menjadi ajang perdana.
"Kami sengaja membawa perpaduan gaya Melayu dan Dayak, karena di sana (Kalbar) budaya yang paling kental ya itu. Untuk yang pria memakai kostum Teluk Belanga dan perempuannya Baju Kurung. Serta satu lagi pakai pakaian khas Dayak," Rony menceritakan.
Untuk pakaian gaya Melayu, baik atlet putra dan putri senada mengenakan pakaian berwarna kuning. Desain pakaian prianya mirip dengan Baju Bodo khas Bugis, namun dengan kain tenun dengan corak khas Kalimantan Barat.
Perbedaan lainnya ialah, jika bagian kepala di Baju Bodo mengenakan peci yang menutup penuh, maka pada Teluk Belanga digunakan pengikat kepala berupa kain ikat bernama Puncak.
Sedangkan Baju Kurung yang dikenakan atlet putri berupa atasan kebaya polos tanpa ornamen, dan memakai rok dengan warna yang seragam.
Terakhir, pakaian adat Dayak yang ditampilkan Pengprov PBSI Kalbar ialah pakaian berwarna hitam dengan unsur utamanya ialah rompi yang lengkap dengan ornamen manik-manik membentuk pola khas dayak.
Baca juga: Piala Presiden bulu tangkis sediakan hadiah lebih dari Rp1 miliar
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022