Denpasar (ANTARA News) - I Nengah Sugiartha (40) satu-satunya korban luka akibat ledakan bom di halaman Pura Agung Jagatnatha Poso, Sulawesi Tengah, Selasa sore, selesai menjalani operasi bedah tulang di RSUP Sanglah Denpasar. Korban yang mengalami luka di kedua kakinya hingga tembus ke bagian tulang menjalani operasi kurang lebih selama satu jam dan ditangani oleh tim dokter pimpinan dr Suyasa. Selain bedah tulang, korban yang "dicabik" bom pada 10 Maret lalu di Poso itu juga sudah menjalani operasi traoma yang dilakukan oleh tim dokter yang diketuai dr Adijaya, spesialis bedah dalam. Petugas medis pada rumah sakit terbesar di Bali itu mengatakan, Sugiartha yang sempat ditangani tim dokter RS Poso selama kurang lebih sepuluh hari, akhirnya dirujuk ke RSUP Sanglah untuk dilakukan operasi. Sejauh ini, operasi tahap awal dapat dilakukan dengan cukup menggembirakan, katanya. Pada pagi hari sebelumnya, Sugiartha diterbangkan dari Bandara Mutiara Palu ke Bandara Ngurah Rai Denpasar. Begitu tiba dengan mobil ambulan di RSUP Sanglah, warga kelahiran Ubud, Gianyar itu langsung ditandu memasuki ruang Instalasi Rawat Darurat (IRD) dengan pengawalan yang cukup ketat. Pihak pengurus Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulawesi Tengah yang ikut mengantar korban ke Denpasar mengatakan, Sugiartha diberangkatkan dengan pesawat dari Bandara Mutiara pada pukul 07.00 WITA. Dalam pembaringannya di atas tandu, kedua bagian kaki Sugiartha tampak dibalut perban warna coklat, lengkap dengan kayu spalek sebagai alat penahan guncangan. Wakil Ketua PHDI Poso Putu Sudama mengatakan, korban yang luka cukup parah akibat pecahan bom di kedua kakinya itu dirujuk ke RSUP Sanglah karena peralatan RS Poso yang terbatas. "Untuk lebih menjamin pelaksanaan operasi terhadap korban, pihak keluarga memutuskan untuk membawa Sugiartha ke RSUP Sanglah Denpasar," ucapnya. Menurut dia, biaya perawatan dan pemberangkatkan warga kelahiran Ubud itu ke Denpasar, diperoleh dari hasil pengumpulan "dana punia" dari masyarakat Hindu yang ada di Sulawesi Tengah. Selain diantar sejumlah pengurus PHDI Sulawesi Tengah, Sugiartha tiba di Denpasar disertai berapa anggota keluarganya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006