Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) mengharapkan ketatnya kredit global akan melonggar dengan mentoknya suku bunga bank sentral AS The Fed.
"Saya harapkan dalam waktu yang tidak terlalu lama,semuanya menjadi longgar, arus dana juga mendekat makin normal lagi. Itu yang terbaik bagi kita semua," kata Gubernur BI, Boediono di Gedung Prijadi Praptosuhardjo Depkeu, Jakarta, Jumat.
Menurut Boediono, pelonggaran likuiditas global akan berdampak positif kepada perekonomian dunia, termasuk kepada Indonesia.
Boediono menyebutkan, tingkat bunga The Fed sebesar 0,25 persen sudah mencapai batas paling bawah sehingga kemungkinan diturunkan lagi sangat kecil.
"Saya kira The Fed sudah mencapai batas, sudah mentok untuk diturunkan lagi. Dia sudah mendekati nol persen. Yang bisa mereka lakukan adalah mempersiapkan secara kuantitaif jumlah (dananya), bukan lagi harganya," katanya.
Boediono mengharapkani dalam waktu yang tidak terlalu lama, apalagi dengan rincian program presiden baru AS bidang ekonomi, likuiditas global akan semakin longgar.
"Kita harapkan stimulus fiskal berjalan dengan baik, termasuk langkah-langkah ekstra untuk memperbaiki sektor finansial di AS," katanya.
Iia berpendapat keberhasilan program ekonomi AS akan berdampak positif terhadap perekonomian dunia. "Jadi aliran dana akan kembali normal ke semua negara, termasuk Indonesia," katanya.
Senada dengan Boediono, Deputi Gubernur BI Budi Mulia mengatakan rendahnya suku bunga The Fed pasti akan berdampak ke Indonesia dan negara berkembang lain.
"Kita mengharapkan ada dampak positif untuk mempercepat pemulihan ekonomi, arah ke sana sudah ada, tapi tidak bisa segera," kata Budi Mulia.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2009