Banda Aceh (ANTARA News) - Lembaga anak dunia, Unicef, membantu peningkatan suplai air bersih di Kabupaten Aceh Besar dengan menyumbang 1,8 juta dolar AS (sekitar Rp17 miliar) kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat untuk perbaikan istalasi. "Dana bantuan kepada PDAM itu adalah hibah murni sebagai bagian dari bantuan Unicef yang bersumber dari donor dalam upaya pemulihan Aceh pasca musibah gempa dan tsunami," kata Kepala bagian air dan sanitasi Unicef di Aceh, Dara Johnston di Banda Aceh, Selasa. Di sela-sela peringatan hari air sedunia, ia menjelaskan proyek peningkatan suplai air bersih kepada masyarakat bekerjasama dengan PDAM Montala Aceh Besar itu sepenuhnya akan rampung dalam waktu empat bulan mendatang yang dikerjakan sejak Maret 2006. Jika proyek pengadaan air bersih yang bersumber dari kolam Mata Ie, Aceh Besar itu selesai dikerjakan dengan membangun sejumlah instalasi maka warga Aceh Besar dan pengungsi barak hunian sementara (huntara) akan memperoleh suplai air. "Selain dengan PDAM Tirta Montala, Unicef juga melakukan kerjasama pemenuhan air bersih kepada masyarakat Aceh Besar dengan lembaga Internasional Relief and Development (IRD)," tambahnya. Ia menjelaskan jika fasilitas pengolahan air bersih di Mata Ie itu selesai maka kapasitas produksinya mencapai 110 liter/detik dari sebelumnya berkisar 60 liter/detik. "Air mentah yang bersumber dari gunung Mata Ie itu disaring dengan pasir dan gaya berat serta adanya tambahan zat kimia yang layak konsumsi standar kesehatan," kata Dara. Di pihak lain, ia menyebutkan bahwa masyarakat Aceh yang mayoritas beragama Islam, air merupakan pusat kehidupan. Umat muslim menggunakan air lima kali sehari untuk berwudhu sebelum menunaikan Shalat. "Air telah menjadi simbol dari usaha dalam bertahan hidup di Aceh," kata dia.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006