Phnom Penh (ANTARA News) - Heng Samrin, mantan komandan militer Khmer Merah, yang kemudian memimpin para pembangkang untuk menggulingkan rejim itu, dipilih sebagai Ketua Parlemen Kamboja, Selasa menyusul pemgunduran diri mendadak pemimpin royalis. Heng Samrin yang memimpin pemerintah komunis dukungan Vietnam setelah tergulingnya Khmer Merah yang ultra Maois pada 1979 adalah seorang pendukung Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang kini berkuasa. "Saya berikrar akan bekerja bagi prinsip-prinsip demokratik," katanya. CPP yang dipimpin PM Hun Sen dituduh berusaha menyingkirkan mitra koalisinya yaitu kelompok royalis menyusul pemecatan dua menteri penting royalis dan sejumlah birokrat tingkat lebih rendah. Pemecatan Menteri Pertahanan, Nhiek Bun Chhay ,dan Menteri Dalam Negeri, Pangeran Norodom Sirivudh, membatalkan sistem berbagi jabatan pemerintah yang partai royalis FUNCINPEC, dan CPP dipertahankan sejak 1993. Parlemen, pada Selasa juga memutuskan untuk menarik Pangeran Sirivudh sebagai Deputi Perdana Menteri. Sirivudh adalah salah seorang putera Raja Kamboja, Norodom Sihanouk, yang aktif di dunia politik selain Pangeran Norodom Ranariddh. FUNCINPEC berada dalam kemelut sejak ketuanya, Pangeran Norodom Ranariddh, mengundurkan diri sebagai ketua parlemen awal bulan ini. Pengunduran diri Ranariddh menyusul persetujuan parlemen atas sebuah amandemen konstitusional yang mengubah persyaratan-persyaratan bagi satu mayoritas parlemen dan menyerahkan kekuasaan legislatif kepada CPP. "Saya kira ada sejumlah masalah di FUNCINPEC tapi saya mengharapkan tidak akan terjadi masalah besar," kata Nhiek Bun Chhay kepada wartawan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006