Pertumbuhan Ekonomi Nasional Semester II 2006 Kian Cepat
Selasa, 21 Maret 2006 12:14 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Pertumbuhan ekonomi di dalam negeri pada semester kedua 2006 diperkirakan akan semakin cepat, karena pemerintah membatalkan rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) pada tahun ini dan turunnya tingkat suku bunga penjaminan sebesar 25 basis poin.
"Dengan batalnya TDL tentunya laju inflasi bisa rendah tahun ini. Di sisi lain turunnya bunga penjaminan, baik untuk bank yang bakal membiayai investasi dan sektor riil. Hal ini tentunya mempercepat pertumbuhan ekonomi kita," kata Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, Selasa.
Namun demikian, ia menegaskan pertumbuhan ekonomi yang makin membaik harus didukung pemerintah dengan meningkatkan stabilitas keamanan, kepastian hukum dan kemudahan dalam berinvestasi.
Menurut dia, tanda-tanda pertumbuhan ekonomi makin berjalan cepat itu mulai terlihat dengan turunnya tingkat suku bunga di perbankan setelah lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) menurunkan tingkat suku bunganya, meski Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunganya.
"Bahkan akan lebih baik lagi LPS bisa segera menurunkan lagi suku bunganya, sehingga kebijakan moneter ketat yang selama ini diterapkan akan semakin longgar," katanya.
Kostaman mengatakan perbaikan indikator ekonomi itu akan mendorong investor asing yang selama ini hanya menginvestasikan dana jangka pendek dengan bermain saham, dengan mengalihkan dananya ke jangka panjang.
Menurut dia, gejolak investor asing untuk menginvestasikan dana ke jangka panjang sebenarnya sudah terlihat, namun tergantung dari pemerintah sendiri, apakah bisa menjaga stabilitas pasar yang saat ini membaik akan terus terjaga.
Ia mengemukakan masuknya investor asing ke pasar domestik dan investasi langsung akan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat yang pada gilirannya akan memicu ekonomi nasional makin berkembang.
Kostaman juga optimis, BI pada semester kedua 2006 akan segera menurunkan tingkat suku bunganya, setelah fundamental ekonomi makin membaik, sehingga memicu bank-bank nasional juga kembali menurunkan tingkat suku bunganya. (*)