Jakarta (ANTARA) - Siang hari itu kala mentari tepat di atas kepala di kawasan "heritage" Jakarta Barat, namun tidak menghalangi sejumlah orang untuk tetap beraktivitas di bawah sengatan matahari yang membuat butiran keringat menggelincir dan tenggorokan dahaga.
Terlihat beberapa pekerja tekun mempercantik trotoar di kawasan Kota Tua. Sementara itu, petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengawasi situasi dan pengunjung bergembira menikmati destinasi wisata tersebut.
Baca juga: Pemkot benahi pintu parkir Lokbin Kota Intan lantaran tidak berfungsi
Kota Tua memang sedang merias diri agar lebih cantik, nyaman, tertib, dan aman sehingga membuat pengunjung semakin antusias untuk berkunjung dan menikmati destinasi wisata di daerah Kota itu.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) Imron mengatakan bahwa pihaknya menjalankan revitalisasi Kota Tua agar destinasi wisata tersebut menjadi nyaman bagi pengunjung.
Dalam melakukan revitalisasi, Pemkot Jakbar melakukan upaya penataan dan mempercantik trotoar atau pedestrian di kawasan Kota Tua. Pemkot Jakbar telah memerintahkan pihak terkait untuk melakukan perbaikan agar pedestrian Kota Tua menjadi rapih dan tertata termasuk merelokasi keberadaan pedagang kaki lima (PKL).
Saat ini menurut Imron, hal paling penting adalah terkait dengan penataan pedagang di Kota Tua, agar direlokasi ke lokasi binaan (Lokbin) Kota Intan.
Ke depannya Pemkot Jakbar berencana akan meramaikan lokbin tersebut dengan sejumlah kegiatan yang memberikan isyarat kepada pengunjung dengan menyediakan wisata kuliner dan belanja untuk membeli cenderamata.
Pemkot Jakbar juga berencana untuk menggelar kegiatan budaya, musik, hiburan dan seni supaya bisa digelar di lokbin sehingga paling tidak untuk menarik para pengunjung di sana untuk berkunjung ke Lokbin Kota Intan.
Pemkot Jakbar bersama perangkat melakukan kajian rekayasa lalu lintas supaya lalu lintas pengunjung ke Kota Tua diarahkan untuk melewati Lokbin Kota Intan. Tujuannya agar pengunjung Kota Tua bisa melintasi atau bahkan berkunjung dan berbelanja di lokasi tersebut.
Infrastruktur Lokbin Kota Intan juga akan dirapikan seperti penyediaan toilet, mushola dan pemisahan wastafel dengan tempat cuci piring, pemasangan kipas supaya terlihat lebih bagus dan menambah kenyamanan bagi pengunjung kota tua.
Selain itu penataan ini juga bertujuan agar pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berjualan di Lokbin Kota Intan bisa mematuhi aturan yang ada. Pemkot Jakbar juga akan memasang penerangan lampu-lampu jalan.
Pemkot Jakbar juga meminta Satpol PP untuk konsisten menjaga kawasan kota tua supaya PKL yang telah mendaftar untuk dipindahkan ke Lokbin Kota Intan agar tidak kembali berdagang di jalan.
Baca juga: Ratusan PKL Kota Tua bersedia tempati Lokbin Kota Intan Jakarta
Pemkot Jakbar berupaya untuk mengarahkan pengunjung Kota Tua melintasi Lokbin Kota Intan. Ini terlihat dari rencana pemkot setempat melarang masyarakat memarkirkan kendaraan pribadi di kawasan objek wisata Kota Tua. Imron meminta setiap kendaraan pengunjung menuju Kota Tua untuk diarahkan ke area parkir di Lokasi Binaan Kota Intan.
Di samping itu Pemkot Jakbar juga mengarahkan Unit Pelaksana Teknis (UPT) parkir agar jam operasional parkir di area Lokbin Kota Intan tidak hanya sampai pukul 18.00 WIB. Pemkot mengimbau agar jam operasional parkir ditambah hingga pukul 23.00 WIB. Upaya revitalisasi Kota Tua akan dilakukan semaksimal mungkin supaya menjadi lebih baik lagi, membuat pengunjung merasa lebih nyaman, para pedagang juga mendapatkan kepastian lokasi berusaha, kondisi keamanan di sana juga akan lebih baik.
Saat ini Pemkot Jakbar fokus untuk mengarahkan dan menata para pedagang di sekitar Kota Tua ke lokbin Kota Intan, termasuk melihat dan mengkaji untuk memanfaatkan gedung-gedung di jalan yang bisa dimanfaatkan untuk penampungan para pedagang.
Upaya revitalisasi Kota Tua mendapatkan sambutan baik dari pengunjung dan penjaja jasa sewa sepeda ontel yang mendukung upaya ini karena telah membuat destinasi wisata ini lebih tertata serta rapi.
Muhammad Ayub, pengunjung Kota Tua, mengatakan hal menarik dari kawasan ini adalah keberadaan bangunan bersejarah yang khas. Dirinya mendukung dengan adanya revitalisasi agar Kota Tua lebih rapi.
Ayub melihat proses revitalisasi Kota Tua dalam kondisi lebih bagus, lebih rapih dan tidak kotor dibandingkan sebelum pembenahan dilaksanakan.
Sementara itu pengunjung lainnya Nabila juga mendukung revitalisasi Kota Tua. Kota Tua menjadi destinasi wisata yang menawarkan ruang yang luas dan suasana sejuk, serta menjadi alternatif berlibur selain ke mal.
Nabila ingin kembali berkunjung ke kota tua setelah revitalisasi selesai karena kawasan kota tua akan menjadi lebih rapih dan nyaman bagi pengunjung.
Baca juga: PKL Lokbin Kota Intan Jakbar dikenakan biaya Rp4.000
Dukungan UMKM
Dukungan revitalisasi juga datang dari pedagang dan pelaku UMKM di Lokbin Kota Intan. Mereka mendukung penataan Kota Tua karena akan membuat Lokbin Kota Intan menjadi ramai dikunjungi pengunjung nantinya.
Rofiah, pelaku UMKM yang sudah berdagang sejak 2018, menuturkan bahwa Lokbin Kota Intan ramai didatangi pengunjung sebelum COVID-19. Setelah pandemi, kebanyakan pengunjung dengan bus pariwisata yang sering mendatangi lokbin tersebut.
Dirinya mendukung jika parkir pengunjung Kota Tua dikonsentrasikan di Lokbin Kota Intan karena akan berdampak meramaikan situasi di kawasan tersebut. Rofiah juga berharap agar parkir bus pariwisata bisa diperluas, selain parkir kendaraan lainnya mengingat pengunjung lokbin didominasi wisatawan yang menggunakan bus pariwisata.
Dia juga sangat ingin lokbin kota intan diramaikan dengan berbagai kegiatan musik, hiburan, seni dan budaya karena dapat menarik minat pengunjung Kota Tua untuk berkunjung.
Hal senada juga disampaikan pelaku UMKM lainnya, Sahrial yang sudah berdagang sejak 2017. Lokbin Kota Intan biasanya diramaikan oleh para pengunjung yang menggunakan bus-bus pariwisata. Ada mahasiswa, pelajar, masyarakat umum dari Serang atau daerah-daerah di Jawa
Sahrial sangat mendukung jika kawasan Kota Tua disterilkan dari parkir kendaraan dan pedagang, dan kedua hal tersebut dikonsentrasikan di Lokbin Kota Intan karena akan membuat lokasi menjadi ramai pengunjung.
Dia juga berharap rencana lalu lintas pengunjung Kota Tua diarahkan ke Lokbin Kota Intan bisa terwujud karena tidak hanya akan membuat lokbin itu menjadi ramai namun dapat juga menghidupkan area tersebut.
Baca juga: PKL Kota Tua mengaku bersyukur pindah ke lokasi binaan di Kota Intan
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022