Jakarta (ANTARA) - Manajer Manchester City Pep Guardiola mengatakan ia sedih dengan kepergian Gabriel Jesus, Oleksandr Zinchenko dan Raheem Sterling namun pendapatan yang dihasilkan dari transfer mereka telah menyumbang pada keberlangsungan klub.
Juara Liga Premier itu menjual Jesus dan Zinchenko ke Arsenal untuk biaya yang dilaporkan senilai 45 juta pound (sekira Rp811,7 miliar) dan 30 juta pound (sekira Rp541,1 miliar) berturut-turut, dalam bursa libur musim.
City, yang secara konsisten menempati peringkat sebagai salah satu klub paling boros dalam sepak bola Eropa pada beberapa tahun terakhir, juga melepas Sterling untuk bergabung dengan Chelsea dalam kesepakatan yang mencapai 50 juta pound.
Baca juga: Phil Foden yakin Erling Haaland segera "nyetel" dengan Liga Premier
Mereka telah melanggar aturan Financial Fair Play UEFA di masa lalu, yang dirancang untuk membatasi pengeluaran berlebih, meskipun mereka membatasi hukumannya dengan memenangi banding melalui Pengadilan Arbitrase untuk Olahraga.
"Sebagian saya agak sedih bahwa para pemain penting ini sudah pergi," kata Guardiola kepada wartawan menjelang pertandingan Community Shield City melawan Liverpool Sabtu seperti dilansir Reuters.
"Tapi ini bisnis. Untuk berinvestasi Anda harus menjual pemain, jika tidak Anda tidak bisa berkelanjutan. Saya tahu citra klub ini bahwa kami selalu membeli, beli, beli. Tapi kami menjual juga. Kami menjual pemain penting untuk uang yang banyak.
"Semua klub tahu hari ini menjual pemain tidak mudah. Semua klub ingin melakukannya tapi tidak semua orang bisa."
City akan mengawali upaya mempertahankan gelar Liga Premier mereka dengan bertandang ke West Ham United pada 7 Agustus.
Baca juga: Klopp sebut Darwin Nunez butuh lebih banyak dukungan
Baca juga: Lakukan pertemuan dengan MU, Cristiano Ronaldo tetap ingin hengkang
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022