Ambon (ANTARA News) - Kasad Jenderal TNI Djoko Santoso menegaskan kembali bahwa insiden di Ambon 3 Maret lalu bukanlah konflik antar institusi, tetapi orang per orang atau oknum yang berawal dari masalah sepele. "Jadi masing-masing ke dalam harus meningkatkan pembinaan satuan, kesadaran dan ketaatan terhadap disiplin, hukum, tata tertib, pemahaman serta kesadaran bahwa keamanan dan kenyamanan di Maluku dan Maluku Utara harus ditunjang soliditas antar aparat keamanan, pemerintah bersama masyarakat," katanya, di Ambon, Selasa. Kasad yang berada di Ambon sejak Senin sore (20/3) dalam rangka serah terima Pangdam XVI/Pattimura itu memandang perlu membangun komunikasi dan koordinasi yang efektif guna memelihara hubungan-hubungan di luar kedinasan dalam rangka mempererat soliditas. "Konflik ini pun tidak berkaitan dengan masalah kesejahteraan maupun ekonomi," tandasnya. Menjawab pertanyaan menenai sanksi yang akan diberikan, Kasad menegaskan, siapa pun yang melakukan pelanggaran akan diproses sesuai ketentuan. "Sekiranya dalam pemeriksaan terbukti ada oknum yang sengaja 'mencoreng' citra institusi, maka tidak segan-segan sanksi tegas dikenakan," katanya. Catatan ANTARA, insiden di Ambon itu mengakibatkan Briptu Arnold Wakolle dari Samapta Polda Maluku dan Serda TNI Putu meninggal dunia serta sejumlah personil dari dua kesatuan terluka. Warga desa Batumerah, Syaiful Wakanno juga terluka sehingga berbuntut penutupan sementara ruas Jln. Jenderal Soedirman, Jumat malam (3/3), selanjutnya terjadi unjukrasa ke kantor Gubernur maupun saat kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Ambon 18 Maret lalu. Pangdam XVI/Pattimura yang baru Brigjen TNI Sudarmaidy S sebelumnya memangku jabatan Kasdam VIII/Trikora, sedangkan Mayjen TNI Syarifuddin Summah memasuki masa purna bakti.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006