Ribuan warga Muslim dan Kristen di Kota Ambon bersama-sama melakukan Pawai Akbar dengan berjalan kaki mengelilingi jalan pusat Kota Ambon dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam atau 1 Muharam 1444 Hijriah.
Meski pun sempat diguyur hujan, tetapi para peserta pawai akbar ini tetap bersemangat melanjutkan pawai akbar keliling yang dimulai melalui Jalan Ay. Patty, Jalan Parigi lima, hingga berakhir di lapangan merdeka.
“Bersyukur tidak ada kendala, tidak ada hal yang tidak diinginkan terjadi dalam pawai ini,” kata Kepala Kementerian Agama (Kemenag Kota Ambon, H. R.A. Fachrurrazy Hassannusi, di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan 1.500 peserta pawai akbar Ini adalah gabungan peserta dari warga Muslim, Kristen, dan Katolik. Karena selain menyambut tahun baru Islam, pawai ini juga dalam rangka menyongsong hari ulang tahun proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ke- 77.
Baca juga: Kemenag ajak umat Islam maknai Tahun Baru Hijriah bawa kemajuan bangsa
Baca juga: Warga Tanah Abang serukan penolakan LGBT di CFW saat pawai obor
“Ada juga perwakilan dari madrasah, majelis taklim, dari TPQ, dari paguyuban-paguyuban, dari ormas-ormas Islam, dan juga bersama-sama dengan kementerian agama melakukan pawai merah putih ini,” katanya.
Ia berharap, ke depannya tradisi yang hilang di beberapa tahun karena pandemi ini, tetap diwariskan kepada generasi muda di Maluku.
“Saya waktu kecil juga ikut pawai akbar seperti ini terus. Cuma beberapa tahun ini hilang, tapi kita berusaha untuk hidupkan kembali dalam rangka menghidupkan nilai syiar, nilai islam dan juga sekaligus merajut kebersamaan bersama basudara yang Kristen dan Katolik juga yang ikut dalam pawai ini,” ucap Fachrurrazy
Sementara itu, salah seorang warga non Muslim yang juga sebagai pembina OSIS SMAN Siwalima Ambon, Lefina Souisa mengatakan sangat bangga dan senang dapat berpartisipasi dalam pawai akbar ini.
“Bangga sekali, tidak ada merasa capenya, tidak merasa karena hujan lalu kita mundur, tapi tetap semangat karena kita mendukung bahkan kita toleransi umat beragama itu sangat ditingkatkan,” katanya.
Ia berharap, kebersamaan keagamaan ini selalu ditingkatkan, tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
“Kebetulan sekolah kami mempunyai upaya merangkum anak-anak Muslim dan anak-anak Kristen. Jadi tidak ada perbedaan, makanya ketika kita ditelepon untuk mengikuti kegiatan ini kita sangat senang dan bangga, bahkan anak-anak kami ini punya semangat yang sangat tinggi,” ujarnya.
Kegiatan Pawai Akbar ini juga turut dimeriahkan oleh atraksi marching band yang berbaris sepanjang jalan dan memainkan alat musik mereka.
Sesekali warga Muslim juga melantunkan shalawat Nabi Muhammad SAW, dan warga non Muslim ikut berjalan beramai-ramai mendampingi warga Muslim yang lainnya.
Kegiatan ini dilepaskan pada pukul 08.00 WIT oleh ibu ketua dewan penasehat majelis taklim, Hj. Widya Pratiwi Murad, didampingi oleh penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena.*
Baca juga: Wapres: Maknai Tahun Baru Islam untuk hijrah lebih baik
Baca juga: Kiswah penutup Ka'bah diganti tepat Tahun Baru Islam
Pewarta: Winda Herman
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022