keberadaan telepon seluler menjadi salah satu pendukung kejahatan siber di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Pengelola Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) terkait antisipasi tindak pidana kejahatan siber.
Kepala Lapas Narkotika Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Bayu Irsahara mengatakan peningkatan kapasitas SDM itu diikuti Kepala Divisi Pemasyarakatan dan seluruh Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan.
"Kegiatan ini nantinya semakin menambah pengetahuan dan ilmu kita dalam hal tindak pidana cycbercrime yang memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi,” kata Bayu melalui keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.
Pada kesempatan itu hadir pula Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta Marselina Budiningsih dan Kasat Binmas Polres Metro Jakarta Utara Kompol Immanuel Tobing sebagai narasumber
Kompol Imanuel Tobing memaparkan keberadaan telepon seluler menjadi salah satu pendukung kejahatan siber di Indonesia.
"Handphone menjadi salah satu alat pelaku kejahatan untuk berbuat tindak pidana cybercrime yang di mana harganya tidak mahal dan bisa didapatkan dimana saja,” tutur Immanuel.
Immanuel juga mengungkapkan saat ini masyarakat semakin dimudahkan oleh perkembangan teknologi.
Kejahatan siber merupakan tindakan kriminal yang melibatkan komputer, jaringan dan perangkat yang terhubung melalui jaringan.
Pelaku kejahatan siber mayoritas menargetkan pencurian dan penjualan secara ilegal data pribadi atau perusahaan.
Baca juga: Kanwil Kemenkumham DKI apresiasi pelayanan di Lapas Narkotika Jakarta
Baca juga: BNNP DKI Jakarta tembak mati narapidana Lapas Cipinang
Baca juga: Kanwilkumham DKI musnahkan 800 telepon milik napi di Lapas Salemba
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022