Mayo Clinic Laboratories, misalnya, memiliki kapasitas untuk memproses 1.000 sampel cacar monyet sepekan, tetapi hanya menerima 45 spesimen dari dokter sejak memulai pengujian cacar monyet pada 11 Juli, menurut laporan itu.
"Ini benar-benar mengkhawatirkan. Ini seperti gejala stres pascatrauma (post-traumatic stress disorder/PTSD) COVID," kata Peter Chin-Hong, anggota Komite Penasihat Ilmiah Virus Cacar Monyet Departemen Kesehatan Masyarakat California, merujuk pada fase awal pandemi ketika pengujian virus corona sangat terbatas.
"Meskipun kecemasannya sama, alasannya berbeda karena untuk COVID-19, kapasitas pengujiannya rendah, sedangkan untuk cacar monyet, kapasitasnya banyak, tetapi permintaannya rendah," papar laporan itu.
Pengujian adalah bagian utama dari upaya pencegahan cacar monyet karena dua alasan, yakni pengujian adalah langkah pertama untuk mengidentifikasi dan mengisolasi pasien.
Selain itu, pengujian juga memberikan gambaran kepada para pejabat kesehatan masyarakat tentang ruang lingkup wabah tersebut serta wilayah geografis mana yang paling membutuhkan sumber daya, imbuhnya.
Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022