"Kegiatan ini bertujuan memberikan pendidikan awal pada pemilih pemula pada Pemilu serentak 2024 nanti dan menanamkan kepada siswa untuk peduli dengan hak pilihnya agar dipergunakan sebagaimana mestinya," kata Ketua Bawaslu Abdillah Mustari di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.
Ia menjelaskan, program Bagoes ini untuk mengajak para pelajar mengenal pemilu dan pemilihan serta hal-hal yang dilarang dalam Pemilu sekaitan pemberian suara termasuk menambah ilmu pengetahuan mereka tentang kepemiluan melalui media sosial Bawaslu.
"Ada empat hal atau perbuatan yang dilarang dalam Pemilu yakni politik uang, hoaks, atau berita bohong, SARA menyangkut suku, agama dan ras serta tanpa kekerasan," ujarnya menekankan.
Abdillah pun mengajak partisipasi pemuda agar melaporkan segala bentuk praktik politik uang yang ditemukan di lingkungannya dan tidak perlu takut segera melaporkan ke Bawaslu karena akan dilindungi identitas pelapornya.
Anggota Bawaslu Makassar Dede Arwinsyah selaku Koordinator Divisi Hukum, Humas dan Datin, menambahkan, edukasi progam Bagoes ini diharapkan menjadikan para siswa sebagai pemilih cerdas dan generasi pelanjut tongkat estafet kepemimpinan bangsa Indonesia.
"Masa depan bangsa ditentukan di pundak adik-adik kita, jangan pernah mewarisi atau mencontoh apa yang jelek dari generasi kami," tegas pria disapa Dede ini menekankan.
Anggota Bawaslu Makassar lainnya, Sri Wahyuningsih berharap semua elemen masyarakat termasuk pemilih pemula ikut bersama-sama melakukan pengawasan, minimal dalam lingkungan terkecil seperti dalam lingkungan keluarga.
Sejauh ini, sosialisasi dan edukasi pada program Bagoes telah menjangkau beberapa Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) diantaranya SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, dan SMA Negeri 6 Makassar. Rencananya, program Bagoes akan kembali menyasar sekolah SMA lainnya.
Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022