Jakarta (ANTARA News) - DPP PKB hasil Muktamar Surabaya pimpinan Choirul Anam berinisiatif mengajak PKB kubu Muhaimin Iskandar untuk melakukan pertemuan yang dijadwalkan pada Selasa siang di Kantor DPP PKB kubu Anam di Jalan Kramat VI No. 8 Jakarta Pusat. Sekjen DPP PKB versi Anam, Idham Cholied menjelaskan pihaknya telah mengirim surat resmi kepada kubu Muhaimin Iskandar pada 17 Maret lalu. "Kita mengundang Muhaimin dan Lukman Edy (Sekjen DPP PKB versi Muktamar Semarang-red) Selasa pukul 15.00 WIB," kata Idham. Idham menyatakan prakarsa mengundang Muhaimin dan Lukman itu merupakan tindak lanjut pembicaraan dalam proses sidang mediasi perkara No 1445 K/Pdt.G/2005/PN.Jkt.Sel di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (17/3) pagi, terkait gugatan KH Abdurrahman Wahid, Muhyidin Arubusman, Muhaimin, Lukman terhadap KH Abdurrohman Chudlori dan Alwi Shihab soal penyelenggaraan Muktamar II Surabaya. Pada kesempatan itu hakim memberikan waktu satu minggu (hingga 23 Maret) untuk membicarakan penyelesaian damai di luar pengadilan dan ditanggapi secara positif baik oleh pihak penggugat maupun tergugat. Berdasar kesepakatan itu, kata Idham, pihaknya mengundang Muhaimin dan Lukman untuk bertemu. "Kalau mereka memang masih punya komitmen membesarkan PKB, tentu tidak ada alasan untuk tidak datang," katanya. Belum terima Sementara itu, Sekjen DPP PKB hasil Muktamar Semarang, Lukman Edy yang dihubungi terpisah menyatakan pihaknya belum menerima undangan dari kubu Anam. "Sampai saat ini kami belum menerima undangan itu dan belum ada juga arahan dari ketua umum (Muhaimin-red)," katanya. Lukman juga mengemukakan terlepas dari belum diterimanya undangan dari kubu Anam oleh pihaknya, pertemuan kedua pihak yang bertikai itu tidak dapat ditentukan secara sepihak, melainkan harus dibicarakan bersama atau melibatkan pihak ketiga. Selain itu, katanya, juga mesti disepakati dulu format pertemuan tersebut. "Ini kan ada dua pihak yang bersengketa, masak pertemuan ditentukan oleh satu pihak, termasuk tempat pertemuannya di kantor mereka. Perundingan RI-GAM berlangsung di tempat netral, Helsinki, bukan di Jakarta atau di Swedia tempat pemimpin GAM berada," katanya. Lukman kembali menekankan bahwa pihaknya belum menerima undangan tersebut dan belum ada kesepakatan menyangkut format pertemuan yang akan dilakukan, sehingga belum bisa menjawab apakah akan hadir atau tidak. (*)
Copyright © ANTARA 2006