London (ANTARA) - Yen Jepang melonjak dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan terbesar dalam empat bulan terhadap dolar pada Jumat, di tengah taruhan bahwa suku bunga AS mendekati puncaknya setelah data pada Kamis (28/7/2022) menunjukkan ekonomi terbesar dunia itu secara tak terduga berkontraksi dalam kuartal Juni.
Pasar berjangka memperkirakan bahwa suku bunga AS akan mencapai puncaknya pada Desember tahun ini dibandingkan dengan Juni 2023 dan Federal Reserve akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin tahun depan untuk mendukung pertumbuhan yang melambat.
Penurunan cepat dalam ekspektasi kenaikan suku bunga ini telah menjadi pendorong besar pelemahan dolar terhadap yen dengan greenback merosot hampir 2,5 persen terhadap unit Jepang minggu ini, penurunan mingguan terbesar sejak akhir Maret.
Baca juga: Dolar melemah terhadap yen, dipicu perkiraan Fed kurangi pengetatan
Yen adalah short utama dari pelebaran perdagangan diferensial suku bunga antara Amerika Serikat dan rekan-rekan globalnya dengan taruhan short yen, meskipun baru-baru ini mundur, di atas rata-rata historis di 5,4 miliar dolar AS.
"Pemicu utama rebound yen adalah penyesuaian yang lebih rendah dalam imbal hasil AS yang mencerminkan menyempitnya ekspektasi untuk perbedaan kebijakan antara Fed dan BoJ (bank sentral Jepang)," kata ahli strategi Mizuho dalam catatan harian.
Kesenjangan antara imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun dan utang pemerintah Jepang yang setara telah menyempit 70 basis poin sejak awal Juni, karena tanda-tanda perlambatan pertumbuhan AS dan kenaikan suku bunga, mendorong imbal hasil obligasi pemerintah lebih rendah.
Baca juga: BOJ tahan kebijakan longgar, hindari kenaikan suku bunga jangka pendek
Dolar AS secara luas sedikit lebih lemah di tempat lain pada Jumat juga, dan indeks dolar menuju kerugian mingguan kedua berturut-turut. Indeks dolar turun 0,5 persen menjadi 105,680, terendah sejak 5 Juli.
Tapi selera risiko dibatasi dengan euro berjuang untuk tetap di atas level 1,02 dolar AS di tengah kekhawatiran ekonomi zona euro menuju resesi pada akhir tahun.
Mata uang safe-haven termasuk franc Swiss diminati pada Jumat.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022