Jakarta (ANTARA) - KAI Commuter menyampaikan bahwa Stasiun BNI City Jakarta Pusat bisa digunakan untuk aktivitas naik turun penumpang KRL Commuterline, mulai Sabtu (30/7) besok.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menyampaikan bahwa penggunaan Stasiun BNI City bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pengguna KRL Jabodetabek.
"Jadi ini bagian dari peningkatan pelayanan KAI Commuter kepada pelanggan. Pengguna KRL punya alternatif naik dan turun di Stasiun Sudirman, BNI City, atau Karet," kata Anne dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Anne mengatakan, Stasiun BNI City akan meningkatkan konektivitas masyarakat dalam melakukan pergerakan ke berbagai lokasi di Ibu Kota.
Baca juga: Dishub DKI minta pengunjung CFW gunakan angkutan umum
Selain itu, kehadirannya diharapkan dapat mendukung integrasi antarmoda dengan transportasi publik lainnya, antara lain Transjakarta, MRT Jakarta, hingga transportasi daring.
"Selanjutnya konektivitas akan terus dikembangkan. Kami intens komunikasi dengan Pemda, Operator, hingga Komunitas," ujarnya.
Lebih lanjut Anne mengungkapkan, pembukaan Stasiun BNI City diproyeksikan dapat membagi kepadatan di Stasiun Sudirman dan Stasiun Karet mencapai 40 persen, atau sekitar 9.000 hingga 10.000 penumpang.
Ia menyebut, saat ini Stasiun Sudirman melayani rata-rata penumpang sebanyak 17.000 penumpang perhari. Sementara pada masa normal mencapai 25.000 penumpang.
Baca juga: KAI Commuter ambil langkah hukum terkait pelecehan seksual di KRL
"Kemudian, saat ini Stasiun Karet melayani menuju 10.000 penumpang per hari. Stasiun BNI City akan sangat membantu khususnya di jam-jam padat," katanya.
Anne menambahkan, KAI Commuter dan PT Railink (KAI Bandara) selaku pengelola Stasiun BNI City akan melakukan uji coba operasional selama sepekan, untuk selanjutnya dilakukan evaluasi.
Pada kesempatan yang sama, Public Relations KAI Bandara, Diah Suryandari menyambut baik rencana penggunaan Stasiun BNI City untuk naik turun penumpang KRL.
Ia mengatakan, calon pengguna KA Bandara yang sebelumnya menggunakan KRL Jabodetabek dapat melakukan tap-out, dan kemudian tap-in untuk menggunakan layanan KA Bandara.
"Salah satu benefitnya adalah memudahkan perpindahan moda transportasi. Tap-out di gate KRL dan langsung tap-in KA Bandara di stasiun yang sama," katanya.
Baca juga: KAI imbau masyarakat untuk jaga fasilitas stasiun
Selain itu, pengguna KA Bandara juga dapat menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) atau Kartu Bank Digital untuk melakukan transaksi pembayaran.
Menurut dia, hal tersebut lebih mudah dan efisien dibanding melakukan pembelian tiket melalui vending machine.
Diah menambahkan, selama masa uji coba tersebut, KA Bandara tetap melayani sebanyak 40 perjalanan per hari dengan rute Stasiun Manggarai - Bandara Soekarno Hatta PP.
"Adapun penerapan saldo minimal antara KRL Jabodetabek dengan KA Bandara memiliki perbedaan. Untuk KA Bandara minimal saldo Rp70.000 atau relasi terjauh," pungkasnya.
Baca juga: Volume pelanggan kereta api naik 42 persen pada Semester I 2022
Baca juga: KAI Daop 1 catat 368 calon penumpang gunakan layanan vaksin di stasiun
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022