Jakarta (ANTARA) - Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia di Prambanan, Jawa Tengah, meraih penghargaan "Paperless Award" yang dilakukan oleh Tolson Consulting, sebuah perusahaan konsultan manajemen khusus dalam manajemen perubahan.
Penghargaan ini diberikan bagi perusahaan dalam upayanya menuju operasional tanpa kertas melalui solusi digital dalam bisnisnya.
"Kami berkomitmen untuk menjalankan bisnis kami dengan memperhatikan faktor lingkungan dan sosial melalui usaha transformasi digital yang kami lakukan. Ini merupakan sebuah langkah maju dalam komitmen kami untuk menjalankan bisnis secara berkelanjutan, baik dalam konteks proses operasional yang efektif dan efisien ataupun kepedulian terhadap lingkungan yang sejalan dengan visi kami yakni One Planet One Health," kata Joko Yulianto selaku Kepala Pabrik Danone SN Prambanan dalam siaran pers, Jumat.
Danone SN Indonesia berhasil meraih predikat "Digital Tree" karena dianggap berhasil menjalankan operasional produksi tanpa kertas sekaligus menerapkan sistem pemantauan yang terorganisir di empat lini produksi Pabrik Prambanan, yang merupakan 24 persen dari total area produksi.
Baca juga: Danone-Aqua berkomitmen dukung pengelolaan sampah di kawasan wisata
Menuju penerapan operasional produksi tanpa kertas yang menyeluruh, Danone SN Indonesia juga berhasil mencapai kemajuan yang signifikan dengan mengurangi penggunaan kertas sebesar 59,5 persen dari total produksi, menghemat 740.000 liter air dan 398 kg CO2 per tahun. Dalam konteks peningkatan kinerja, inisiatif ini juga berhasil mengurangi 1.308 jam kerja manual.
Aksi ini pun diharapkan dapat mendukung pencapaian SDGs Nomor 12, yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
Proses audit sertifikasi dilakukan dalam beberapa tahapan dimulai dari pengenalan operasional produksi maupun paper-based mapping, kunjungan secara langsung atas implementasi penerapan proses produksi tanpa kertas, hingga tahapan evaluasi dan memberikan masukan dari auditor untuk penerapan proses produksi tanpa kertas.
Penggunaan kertas dalam konteks operasional produksi tersebut meliputi penggunaan kertas untuk instruksi kerja / Standar Operasional Prosedur (SOP), segala dokumen yang digunakan untuk menangkap data, digunakan untuk menulis maupun dokumen kerja.
"Audit ini juga dijalankan oleh Danone secara global dengan tujuan untuk melihat progress transformasi digital dari setiap negara tempat Danone beroperasi," kata Joko.
Secara keseluruhan, Danone SN Indonesia berhasil menduduki peringkat ketiga setelah Irlandia dan Polandia atas keberhasilannya menerapkan proses operasional produksi tanpa kertas yang menandakan proses transformasi digital yang berjalan dengan baik.
Seperti diketahui, kertas menyumbang sekitar 26 persen dari total sampah di tempat pembuangan akhir dan dari tahun 2010 hingga 2060 diperkirakan konsumsi kertas akan naik dua kali lipat yang dapat berdampak pada perubahan iklim.
Di sisi lain, konsumsi air dalam memproduksi kertas khususnya untuk skala industri sangatlah besar. Karena faktanya, dalam memproduksi satu lembar kertas dibutuhkan 10 liter air. Untuk itu, operasional produksi tanpa kertas akan berkontribusi langsung dalam pemanfaatan air yang lebih efisien dan pengurangan jejak karbon secara signifikan.
Baca juga: BKKBN dan Danone luncurkan ILM "Cegah Stunting Itu Penting"
Baca juga: Danone Aqua terapkan ekonomi sirkular dari botol bekas jadi baru
Baca juga: Lestarikan Bumi lewat ekonomi sirkular
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022